PALEMBANG, KOMPAS.com-Sebanyak sembilan kabupaten dan kota di bagian barat Provinsi Sumatera Selatan disebut rawan terjadi bencana hidrometeorologi selama peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.
Kesembilan daerah itu adalah Kabupaten Empat Lawang, Kota Pagar Alam, Lahat, Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Selatan, OKU Timur, Musi Rawas (Mura), Musi Rawas Utara, dan Kota Lubuk Linggau.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan M Iqbal Alisyahbana mengatakan, sembilan wilayah rawan banjir dan tanah longsor karena memiliki faktor geografis yang berada di kawasan dataran tinggi.
Baca juga: Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Sumsel Siagakan 1.000 Personel di Daerah Rawan
Selain itu, dampak El Nino yang menyebabkan kemarau panjang, membuat beberapa kawasan mengalami kekeringan sehingga tanaman pun menjadi mati.
Akibatnya, tanaman yang berperan penting menjaga ekosistem untuk menyerap angin pun membuat kawasan perbukitan menjadi rentan terkena longsor dan banjir bandang.
“Kabupaten kota yang masuk daerah rawan sudah kami sampaikan untuk waspada setelah BMKG mengeluarkan peringatan dini soal potensi bencana hidrometeorologi,” kata Iqbal Kamis (23/11/2023).
Iqbal menerangkan, 1.000 personel dan peralatan saat ini akan disiapkan ke seluruh daerah rawan.
Selain itu, masyarakat pun diimbau untuk waspada ketika terjadi hujan dengan intensitas deras karena rawan terjadi banjir bandang dan tanah longsor.
“Seluruh yang dibutuhkan akan disiapkan untuk memitigasi bencana banjir dan tanah longsor,” ujar Iqbal.
Baca juga: Atap Ruang Tunggu Bandara Hang Nadim Merembes Saat Diguyur Hujan Deras
Selain itu, untuk anggaran dalam bencana tersebut nantinya menyesuaikan kondisi bencana di suatu wilayah.
"Untuk perhitungannya akan kita data lagi lebih lanjut," ungkapnya.