Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemotretan Diduga Sebabkan Meninggalnya Bayi di Tasikmalaya Tanpa Izin Orangtua

Kompas.com - 22/11/2023, 14:19 WIB
Irwan Nugraha,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com-Pemotretan bayi prematur oleh salah satu klinik di Tasikmalaya, Jawa Barat, berlangsung tanpa izin orangtuanya.

Bayi itu meninggal dunia meninggal dunia setelah pemotretan berlangsung. 

"Kami kecewa juga bahwa pengambilan foto newborn di klinik tak seiizin keluarga," kata Nadia, kakak dari ibu bayi yang meninggal, saat menemui wartawan di Kantor PWI Tasikmalaya, Rabu (22/11/2023). 

Baca juga: Kasus Bayi Meninggal di Tasikmalaya, Klinik Alifa Mau Kembalikan Uang

Nadia juga menyesalkan tindakan klinik yang mengirimkan foto hasil pemotretan itu kepada orangtua bayi. 

Terlebih, foto dikirimkan baru selesai memakamkan dan masih sangat berduka. 

Menurut Nadia, adiknya masuk ke klinik untuk persalinan prematur pada Senin (13/11/2023).

Pada Selasa (14/11/2023), bayi itu difoto untuk konten newborn photography, saat orangtuanya tidak berada di klinik.

Orangtua bayi yang baru kembali ke klinik pada Rabu (15/11/2023), disebut Nadia, sudah menemukan anaknya meninggal.

Baca juga: Kronologi Bayi di Tasikmalaya Meninggal Diduga karena Pelayanan Buruk Klinik, Sempat Jadi Konten

Nadia menyatakan, kepulangan adiknya setelah bersalin atas permintaan klinik.

"Kita balik lagi ke klinik karena bayi tak bergerak usai disuruh pulang itu sampai dinyatakan meninggal. Eh, Kamisnya malah mengirim konten foto newborn ke keluarga, gimana enggak sedih coba?" sebut Nadia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Regional
Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Regional
Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Regional
Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Regional
5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com