SOLO, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) Anies Baswedan mengatakan akan menjadikan tanah-tanah negara bisa dipergunakan untuk pihak swasta.
Pembebasan ini dengan syarat dipakai untuk kegiatan pendidikan, kesehatan, dan sosial jika nantinya dia terpilih sebagai presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Anies menyebutkan, kebijakan ini bisa menjadi solusi pembiayaan pendidikan di sekolah atau perguruan tinggi swasta uang cukup tinggi karena persoalan akusisi tanah.
Baca juga: Anies Akan Bebaskan PBB dan Pakai Tanah Negara untuk Sekolah dan Kampus Swasta jika Terpilih di 2024
"Tanah kompoten termahal. Biasanya termahal. Jadi kedepan, ingin tanah-tanah negara bisa dikelola oleh swasta selama untuk pendidikan, kesehatan, dan kegitan sosial," kata Anies Baswedan saat dialog terbuka di Edutorium Universitas Muhamadiyah Surakarta (UMS), Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), pada Rabu (22/11/2023).
Lanjutnya, gagasan ini diungkapkan karena Muhamadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) yang telah mendidik jauh sebelum negara Indonesia ada, serta memiliki banyak kontribusi pada bidang pendidikan, kesehatan dan sosial.
"Kenapa justru berbalik, kita ini pelit ke rakyat sendiri. Mereka mendidik bangsa kita bukan orang-orang asing. Jangan bedakan swasta dan negeri. Tanah negara dipakai untuk swasta tidak hilang, kalau investor asing malah bisa hilang," jelasnya.
Baca juga: Anies Janjikan Guru Berstatus P3K Bisa Tetap Mengajar di Sekolah Swasta
Bahkan, Anies juga menyebutkan jika terpilih, pihaknya akan membebaskan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) bagi sekolah, kampus, dan rumah sakit swasta.
"Ke depan sekolah-sekolah swasta, universitas swasta-swasta, menurut kami harus dibebaskan PBB atas tanah mereka, harus nol," tegasnya.
"Kenapa? tanpa ada kampus swasta sekolah swasta kita tidak cukup untuk menyekolahkan anak Indonesia. Cara negara bayar balik adalah PBB kampus dan sekolah-sekolah semua sifatnya sosial, termasuk rumah sakit yang sifatnya sosial itu nol PBBanya," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.