Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Ijazahnya Palsu, Alumni Sekolah di Rangkasbitung Ditolak Saat Akan Bekerja

Kompas.com - 20/11/2023, 20:35 WIB
Acep Nazmudin,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LEBAK, KOMPAS.com - Sejumlah alumni salah satu sekolah menengah kejuruan (SMK) swasta Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, ditolak bekerja lantaran ijazahnya diduga palsu.

Orangtua alumni pun datang ke sekolah untuk minta penjelasan Senin (20/11/2023). Video pertemuan antara orangtua murid dan pihak sekolah beredar luas di media sosial.

Salah satu orangtua murid, Ujen Priyatna, meminta penjelasan ke sekolah setelah anaknya ditolak bekerja di salah satu perusahaan lantaran ijazahnya disebut bermasalah.

“Anak saya enggak diterima kerja, dibilang ijazahnya palsu oleh perusahaan tersebut,” kata Ujen kepada wartawan di Desa Pasir Tanjung, Senin (20/11/2023).

Baca juga: Saat Pengacara Razman Arif Dilaporkan ke Polisi atas Dugaan Pemalsuan Ijazah...

Ujen kemudian mencari kejelasan ke sekolah. Menurut keterangan pihak sekolah, ijazahnya bermasalah dari tanda tangan, stempel, dan juga tidak ada cap jari siswa.

“Menurut kepala sekolah Bu Anita, bukan hanya anak saya saja, tapi ada 9 orang di angkatan 2022 yang ijazahnya bermasalah,” kata Ujen.

Hingga saat ini, belum ada solusi dari pihak sekolah hingga para orangtua yang ijazah anaknya bermasalah kompak mendatangi sekolah tersebut.

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Pasir Tanjung, Abdul Sukur, mengatakan para orangtua yang ijazah anaknya bermasalah melaporkan ke desa untuk meminta solusi.

“Kami dari pihak desa bersama wali murid akhirnya datang ke sekolah tersebut, juga ke sekolah induk di Pandeglang,” kata dia.

Baca juga: Ijazah Gibran Dipertanyakan, Emil Dardak: Proses Studinya Sama seperti Saya

Dari pertemuan itu, diketahui penyebab ijazah bermasalah lantaran tidak dikeluarkan langsung oleh sekolah secara resmi tapi melalui penanggung jawab sekolah berinisial D.

Warga pun melaporkan sekolah ke polisi dengan tuduhan pemalsuan ijazah.

 

Selain itu D juga dilaporkan atas sejumlah masalah lain di sekolah seperti pemotongan dana PIP yang berlebihan.

“Menurut kami ada sejumlah permasalahan di bidang pendidikan di sekolah tersebut yang harus dibenahi,” kata dia.

Kompas.com sudah coba menghubungi kepala SMK tersebut, tapi belum direspons.

Baca juga: Presiden Jokowi Hadiri Apel Hari Santri dan Ijazah Kubro di Surabaya Besok

Sementara Kapolsek Rangkasbitung, AKP Pipih Iwan, menyebutkan sudah menerima laporan dugaan ijazah tersebut.

“Sudah ada laporan kami sedang kami selidiki,” ujar Pipih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com