KOMPAS.com - Ribuan ijazah alumni Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan, Jawa Timur tidak terdaftar di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Akibatnya, ratusan mahaiswa UTM menuntut rektotar untuk memberikan penjelasan mengenai perkara hal tersebut.
Presiden Mahasiswa (Presma) UTM Bangkalan, Ahmad Roby Gunawan menjelaskan, terbongkarnya ijazah alumni yang tidak terdaftar di Kemendikbud Ristek diketahui setelah banyak alumni yang mengajukan lamaran kerja ditolak oleh perusahaan.
Alasan ditolaknya alumni UTM itu disebabkan karena ijazah mereka dianggap ilegal.
“Kami catat sementara ada 1.200 lebih ijazah alumni yang tidak terdaftar di Kemendikbud Ristek. Sudah kami cek secara online pada website resmi kementerian,” kata Roby.
Baca juga: Ribuan Ijazah Alumni UTM Bangkalan Tak Terdaftar di Kemendikbud Ristek, Mahasiswa Demo Rektor
Menurutnya, persoalan ini sudah pernah disampaikan kepada rektor melalui forum audiensi. Namun belum ada jawaban terkait nasib ijazah para alumni tersebut.
“Ribuan nasib alumni terkatung-katung tidak jelas. Kami khawatir akan merembet ke ijazah mahasiswa lainnya yang akan lulus. Pihak rektor masih bungkam, sehingga kami harus demo,” imbuh Roby.
Roby menduga, problem ijazah tersebut karena kampus tidak serius mengurusnya. Secara tidak langsung, hal itu telah banyak merugikan alumni UTM Bangkalan.
“Terus teras alumni banyak dirugikan karena juga banyak yang kehilangan kesempatan kerja,” ungkapnya.
Pihak Rektorat UTM berjanji akan menuntaskan kasus ijazah alumni yang belum terdaftar di Kemendikbud Ritek.
Baca juga: UTM Bangkalan Janji Segera Tuntaskan Ijazah Alumni yang Belum Terdaftar di Kemendikbud Ristek
Wakil Rektor 1 UTM Bangkalan, Achmad Amzeri berjanji semua ijazah dipastikan sudah terdaftar akhir bulan Agustus ini.
Menurut Amzeri, kasus tidak terdaftarnya ribuan ijazah alumni lulusan 2022/2023 itu disebabkan karena adanya perubahan sistem input data yang diberlakukan oleh Kemendikbud Ristek.
Perubahan sistem input data lulusan yang awalnya cukup satu file, saat ini harus diinput satu persatu. Perubahan itu menghabiskan waktu yang lama.
“Dari 1.800 lulusan yang harus di-input, baru 600 data ijazah yang sudah berhasil di-input dan sudah valid,” kata Amzeri.
Amzeri menambahkan, persoalan ijazah yang belum terdaftar bukan hanya di UTM Bangkalan saja, melainkan banyak kampus lain yang problemnya sama seperti UTM.
"Sebetulnya ijazah yang tidak terdaftar hampir terjadi di seluruh kampus di Indonesia," tuturnya.
Baca juga: Perusahaan BUMN Ini Buka Lowongan Kerja Tanpa Syarat Ijazah, Gaji Setara UMK
Amzeri mengungkapkan, hari ini sudah ada tambahan data yang di-input. Jumlahnya mencapai 834 ijazah. Namun, jumlah tersebut belum divalidasi.
Validasinya terjadi secara otomatis melalui siatem yang baru. Namun masih membutuhkan waktu.
“Saya optimis, sampai akhir bulan ini semuanya sudah beres. Alumni tidak perlu risau lagi. Kami akan segera tindaklanjuti ke kementerian di Jakarta,” katanya.
Pihaknya akan minta agar UTM Bangkalan diprioritaskan karena sudah didemo oleh mahasiswa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.