Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri ART di Samarinda Histeris Temukan Suaminya Tewas Diterkam Harimau Peliharaan Majikan

Kompas.com - 20/11/2023, 12:19 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Seorang ART, Suprianda (27) ditemukan tewas oleh istrinya sendiri saat memberi makan harimau peliharaan majikan, Sabtu (18/11/2023).

Korban ditemukan tak bernyawa di dalam sebuah kandang harimau di rumah Jalan Wahid Hasyim II, Kelurahan Sempaja Barat, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Orang yang pertama kali menemukan Suprianda berlumur darah adalah istrinya sendiri.

Kronologi

Adik korban, Hanifah (26) mengungkap, setiap hari kakaknya harus memberi makan harimau Sumatera, setiap pukul 10.00 Wita.

Pada hari kejadian, korban berangkat seperti biasanya pukul 10.30 Wita ke rumah majikannya untuk memberi makan harimau tersebut.

Baca juga: Harimau di Medan Zoo Mati karena Sakit, Bobby Nasution Janji Perbaiki Pengelolaan

Dia juga mengajak istrinya, namun sang istri diminta untuk menunggu di luar, karena hanya masuk sebentar.

"Dia bilang tunggu saja. Tidak akan lama. Karena mereka mau ke acara nikahan teman," jelas Hanifah dikutip dari TribunKaltim.co.

Namun hingga pukul 13.30 Wita korban tak kunjung keluar.

Kakak iparnya yang dilanda rasa khawatir akhirnya menyusul dan masuk melalui akses rahasia yang pernah ditunjukkan oleh sang kakak.

Istri temukan korban bersimbah darah

Setibanya di dalam, perempuan yang tengah hamil tua tersebut histeris sebab mendapati tubuh sang suami sudah berlumuran darah di dalam kandang harimau Sumatera.

Ia menjelaskan, kandang harimau Sumatera yang belum dipastikan jenisnya tersebut memiliki dua pintu.

Dari keterangan majikan sang kakak, satu sisi pintu kandang tidak terkunci, sehingga diduga kuat harimau tersebut keluar dan berhasil menerkam korban.

"Kakak Ipar saya langsung lari keluar, karena sempat dilarang pergi," ungkapnya.

Berhasil mendapatkan jalan keluar, perempuan tersebut cukup beruntung sebab bertemu salah satu pihak keluarga di tepi jalan.

Baca juga: ART di Samarinda Tewas Diterkam Harimau Peliharaan Majikan

"Kakak Ipar saya langsung melapor ke Polsek Sungai Pinang," ucapnya lagi.

Ia menjelaskan, sang kakak sudah bekerja di rumah tersebut sejak tiga tahun terakhir.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Bidang (Kabid) Humas Kepolisian Daerah (Polda) Kaltim Kombes Pol Yusuf Sutejo mengatakan, usai kejadian tersebut, pemilik rumah berinisial AS diperiksa polisi.

"Sudah, semalam langsung ditahan di Polresta Samarinda," ucapnya, Minggu (19/11/2023).

Menurut Yusuf, polisi masih melakukan penyelidikan untuk mendalami dugaan kelalaian AS dan perizinan kepemilikan harimau itu.

"Dari hasil sementara tidak ada izin," ungkapnya.

Baca juga: Iri dan Dendam Tak Bayar Utang, Remaja di Samarinda Bunuh Temannya dalam Karung

Yusuf menuturkan, polisi akan berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim untuk mengevakuasi harimau tersebut.

"Yang jelas sudah tidak bisa ditaruh di situ lagi karena nggak ada izinnya," tuturnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Kronologi Pria di Samarinda Tewas Diterkam Harimau, Ada Dugaan Ancaman Dipecat Kerja

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Regional
Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com