Herry mencontohkan seandainya sebuah perusahaan penggarap geothermal mendapatkan izin lahan seluas 5.000 hektar, yang akan dibangun untuk tempat pembangkit hanya sekitar 50 hektar, atau hanya satu persennya saja.
Baca juga: Geothermal 65 MW di Solok, Dulu Ditolak, Kini Didukung Masyarakat
Tapi, menurut Herry perusahaan akan berusaha menjaga keseluruhan 5.000 hektar lahan tersebut agar tetap lestari. Tujuannya supaya kelembapan tanah dan curah hujan di wilayah tersebut tetap maksimal.
"Luasan izin yang diberikan itu umumnya memang sangat luas karena meliputi sebuah kesatuan sistem panas bumi, tapi bukan berarti semuanya akan dipakai untuk pembangunan pembangkit listrik," ujar Herry.
Herry menginginkan pemahaman seperti ini harus disampaikan kepada masyarakat.
Sebab, masih ada sebagian kecil masyarakat yang terprovokasi isu-isu negatif yang menyebutkan geothermal akan memakan banyak lahan serta merusak lingkungan serta mengakibatkan bencana kekeringan.
"Justru geothermal akan berusaha mencegah kekeringan," ujar Herry.
Herry mengatakan, pemerintah daerah sudah berusaha melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai banyaknya manfaat yang dirasakan bila proyek geothermal berdiri.
Terutama masyarakat di hulu yang sebagian warganya masih menolak kehadiran geothermal.
Pemda, lanjut Herry sudah pernah mengajak perwakilan masyarakat dan juga tokoh-tokoh melakukan studi banding melihat keberhasilan geothermal di daerah lain seperti di Solok Selatan.
Baca juga: Siap Miliki Geothermal 65 MW, Wabup Solok Minta Warga Tak Khawatirkan Dampaknya
Setelah itu, sudah banyak masyarakat yang mulai menerima kehadiran geothermal.
Sekarang Herry berharap tokoh-tokoh masyarakat turut membantu sosialisasi bahwa geothermal tidak merusak lingkungan dan justru memberikan banyak dampak positif bagi kehidupan, termasuk di bidang ekonomi.
"Pertama daerah bagi hasil untuk pusat provinsi dan daerah penghasil. Kemudian daerah penghasil itu dia juga mendapatkan CSR."
"Kemudian ada ada namanya bonus produksi. Bonus produksi itu besar. Kemudian ada keuntungan lain dalam tahap pembangunan seperti penyerapan tenaga kerja," kata Herry.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.