Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abrasi "Menggila" di Bengkulu Selatan, Warga Diminta Tak Ambil Pasir Laut

Kompas.com - 09/11/2023, 16:21 WIB
Firmansyah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

 

BENGKULU, KOMPAS.com - Kapolres Bengkulu Selatan, AKBP Florentus Situngkir, mengingatkan masyarakat tidak mengambil pasir laut di pesisir pantai untuk menahan laju abrasi

Pasalnya, abrasi parah terus terjadi di Bengkulu Selatan. Hal ini merusak sejumlah fasilitas publik serta mengancam masyarakat.

Abrasi menggerus jalan negara, perkebunan, perkampungan, dan lainnya menjadi perhatian Kapolres Bengkulu Selatan, AKBP Florentus Situngkir.

Baca juga: Dalam 2 Bulan, 50 Meter Pantai di Padang Terkikis Abrasi

Hal ini dikatakan Florentus dalam giat Ops Bina Karuna di pesisir pantai di Desa Pagar Dewa, Kecamatan Kota Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan, Rabu (8/11/2023).

"Kegiatan berupa imbauan, penyuluhan, dan pembinaan kepada warga di lokasi supaya tidak boleh mengambil pasir laut sembarangan, terutama di daerah pinggiran pantai yang dapat berdampak abrasi saat musim hujan tiba dan dapat mengganggu aktivitas warga," ucap Florentus.

Ia berharap di masa datang, warga lebih sadar akan kebersihan dan keamanan lingkungan. Ini dilakukan demi kelangsungan hidup yang lebih baik. 

Baca juga: Parahnya Abrasi Pantai di Bengkulu dan Penanganannya yang Butuh Rp 5 Triliun

Pantauan kompas.com, ancaman abrasi membentang di 525 kilometer pesisir Provinsi Bengkulu. Tak sedikit perkebunan, jalan raya, permukiman warga, sudah tenggelam sejak puluhan tahun lalu akibat abrasi.

Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VII, Adi Umar Dani menyebut, daratan Bengkulu yang menghadap Samudera Hindia hilang 2 meter per tahun akibat laju abrasi di pesisir Bengkulu.

"Per tahunnya ada 2 meter daratan Bengkulu hilang ditelan laut akibat abrasi dampaknya sawah, jalan negara, fasilitas publik dan lainnya menjadi terancam bahkan sudah ada yang tenggelam. Ini menjadi perhatian kita bersama," ungkap Adi. 

Adi menambahkan, estimasi pihaknya, garis pantai Bengkulu mencapai 525 kilometer membentang di tujuh kabupaten di Provinsi Bengkulu. Dari jumlah itu, 200 kilometer di antaranya terancam akibat abrasi.

Sejak 1995, pemerintah berupaya memperbaiki pesisir pantai yang rusak. Namun hingga kini, yang berhasil diperbaiki belum 50 persennya. 

"Dari jumlah yang terancam dan rusak itu kami menggunakan skala prioritas bekerjasama dengan Balai Jalan Nasional Bina Marga termasuk titik longsor. Skala prioritas dilakukan karena terbatasnya anggaran yang kita kelola," ungkap Adi. 

Kerusakan akibat abrasi menurutnya banyak terjadi di Kabupaten Bengkulu Utara, Kaur, dan beberapa kabupaten lain. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Regional
Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Regional
Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Regional
Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Regional
Petualangan 'Geng Koboi' di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Petualangan "Geng Koboi" di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Regional
Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Regional
6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

Regional
Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Regional
Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Regional
Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Regional
Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Regional
Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Regional
KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

Regional
Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com