MATARAM, KOMPAS.com-Kebakaran hutan di Taman Nasional Gunung Rinjani, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, diklaim sudah padam.
Penanggung Jawab Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) TNGR Lalu Santawana mengatakan, berdasarkan pemantauan pada Minggu (5/11/2023) dini hari, tidak ada lagi titik api dalam hutan tersebut.
"Dari pemantauan menggunakan aplikasi SIPongi (sistim monitoring karhutla) Kementerian LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutanan) dan pemantauan jarak jauh secara visual, tidak ditemukan adanya hotspot dan fire spot. Berdasarkan hasil pemantauan tersebut Karhutla yang berada dalam kawasan BTNGR (Balai Taman Nasional Gunung Rinjani) Wilayah Resort Sembalun dinyatakan padam," kata Santawana saat dihubungi.
Baca juga: Update Kebakaran Kawasan Hutan Rinjani, Luas Lahan Terbakar Jadi 130 Hektar
Kebakaran di kawasan tersebut pada 3 November 2023 sempat dilaporkan meluas sampai 130 hektar.
Api dilaporkan mulai membakar lahan di Taman Nasional Gunung Rinjani pada 31 Oktober 2023.
Disampaikan Santawana, bahkan api hampir menjalar ke wilayah perkebunan masyarakat dan jalur pendakian.
Namun, api dapat dipadamkan dengan bantuan personel dan bantuan hujan di tempat tersebut.
"Api yang berada pada lereng bawah yang pergerakannya ke arah perkebunan masyarakat dan jalur pendakian. Beruntung dapat di padamkan oleh tim dibantu oleh turunnya hujan," kata Santawana.
Baca juga: Seorang Pendaki di Gunung Rinjani Meninggal Diduga karena Kelelahan
Dijelaskan Santawana ada dua lokasi api besar yang membakar kawasan hutan Rinjani yang berlokasi di Abangan Desa Sembalun Lawang, Lombok Timur.
"Fire spot yang di lereng bagian bawah sudah bisa dipadamkan. Sedangkan fire spot yang berada pada lereng bagian atas belum bisa di pastikan karena secara visual masih tertutup kabut," kata Santawana.
Kendala yang dialami petugas pemadam di lapangan mengingat kecepatan angin relatif tinggi sehingga kebakaran meluas dengan cepat, kemudian Vegetasi mudah terbakar, dan kondisi topografi curam membuat para petugas kesulitan untuk memadamkan api.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.