Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran di Hutan Gunung Rinjani Padam Setelah Api Hanguskan 130 Hektar Lahan

Kompas.com - 05/11/2023, 09:43 WIB
Idham Khalid,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com-Kebakaran hutan di Taman Nasional Gunung Rinjani, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, diklaim sudah padam.

Penanggung Jawab Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) TNGR Lalu Santawana mengatakan, berdasarkan pemantauan pada Minggu (5/11/2023) dini hari, tidak ada lagi titik api dalam hutan tersebut.

"Dari pemantauan menggunakan aplikasi SIPongi (sistim monitoring karhutla) Kementerian LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutanan) dan pemantauan jarak jauh secara visual, tidak ditemukan adanya hotspot dan fire spot. Berdasarkan hasil pemantauan tersebut Karhutla  yang berada dalam kawasan BTNGR (Balai Taman Nasional Gunung Rinjani) Wilayah Resort Sembalun dinyatakan padam," kata Santawana saat dihubungi.

Baca juga: Update Kebakaran Kawasan Hutan Rinjani, Luas Lahan Terbakar Jadi 130 Hektar

Kebakaran di kawasan tersebut pada 3 November 2023 sempat dilaporkan meluas sampai 130 hektar. 

Api dilaporkan mulai membakar lahan di Taman Nasional Gunung Rinjani pada 31 Oktober 2023.

Disampaikan Santawana, bahkan api hampir menjalar ke wilayah perkebunan masyarakat dan jalur pendakian.

Namun, api dapat dipadamkan dengan bantuan personel dan bantuan hujan di tempat tersebut.

"Api yang berada pada lereng bawah yang pergerakannya ke arah perkebunan masyarakat dan jalur pendakian. Beruntung dapat di padamkan oleh tim dibantu oleh turunnya hujan," kata Santawana.

Baca juga: Seorang Pendaki di Gunung Rinjani Meninggal Diduga karena Kelelahan

Dijelaskan Santawana ada dua lokasi api besar yang membakar kawasan hutan Rinjani yang  berlokasi di Abangan Desa Sembalun Lawang, Lombok Timur.

"Fire spot yang di lereng bagian bawah sudah bisa dipadamkan. Sedangkan fire spot yang berada pada lereng bagian atas belum bisa di pastikan karena secara visual masih tertutup kabut," kata Santawana.

Kendala yang dialami petugas pemadam di lapangan mengingat kecepatan angin relatif tinggi sehingga kebakaran meluas dengan cepat, kemudian Vegetasi mudah terbakar, dan kondisi topografi curam membuat para petugas kesulitan untuk memadamkan api. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com