Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Sebut Institusi Negara Bukan Bekerja untuk Kepentingan Kelompok, apalagi Keluarga

Kompas.com - 04/11/2023, 17:31 WIB
Labib Zamani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SUKOHARJO, KOMPAS.com - Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan menegaskan bahwa institusi negara seharusnya bekerja bagi kepentingan publik, bukan bekerja untuk sekelompok orang, partai politik, apalagi untuk kepentingan keluarga.

Baca juga: Bertemu Pasangan AMIN di Haul Habib Ali, Gibran: Tolong, Acara Keagamaan Jangan Dicampur Politik

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Anies dalam deklarasi dan orasi kebangsaan yang diselenggarakan relawan AMIN Soloraya di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) di Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (4/11/2023).

"Salah satu aspek yang akan kami kembalikan bicara tentang perubahan adalah mengembalikan kepercayaan publik kepada institusi-institusi negara yang ada di Indonesia ini," kata Anies, Sabtu (4/11/2023).

Baca juga: Anies Silaturahmi dengan Tuan Guru Batak di Simalungun, Doakan Pemilu

"Sehingga institusi negara itu bekerja untuk kepentingan publik. Bukan untuk kepentingan sekelompok orang, bukan kepentingan satu, dua partai apalagi kepentingan keluarganya sendiri. Ini yang harus dikembalikan," sambung Anies.

Anies menyampaikan bahwa kepercayaan adalah pilar demokrasi. Untuk mengembalikan kepercayaan ini harus ada gerakan perubahan.

"Karena itu saya sampaikan demokrasi pilarnya adalah kepercayaan. Izinkan saya mengajak kepada semua bahwa melakukan perubahan itu tidak mungkin kita jalankan sendirian. Dan itu harus kita kerjakan bersama-sama," kata Anies.

Diketahui, sebelum menyapa pendukungnya di Editorium UMS, Anies menghadiri Haul ke -112 Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi.

Anies didampingi bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Pasangan capres-cawapres Koalisi Perubahan ini kompak memakai pakaian serba putih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com