Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Barempuk, Permainan Tradisional Sumbawa Saat Panen Raya

Kompas.com - 27/10/2023, 07:10 WIB
Susi Gustiana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SUMBAWA, KOMPAS.com - Ibrahim (58) berdiri di tengah arena permainan barempuk. Sebagai wasit, ia memberi aba-aba. Gerakan tangannya menandai permainan dimulai.

Suara gong dan gendang bertalu mengantar pemain barempuk. Mandala (14), maju berlarian sembari melantunkan pantun. Ia menantang pemain lain untuk melawannya.

Melihat itu, Aksan (12) langsung terpanggil untuk mencoba peruntungan. Meski dari segi usia terpaut dua tahun, ia membalas tantangan Mandala melalui pantun sebagai pertanda siap bermain. Keduanya segera memasuki arena permainan barempuk.

Barempuk adalah permainan rakyat Sumbawa berupa tarian yang ditujukan sebagai rasa senang dan syukur atas hasil panen padi yang diperoleh warga.

"Kalau dulu, barempuk dilakukan di pematang sawah saat panen raya padi. Tetapi kini biasa dilakukan saat festival budaya dan even lainnya," kata Ibrahim, Jumat (27/10/2023).

Baca juga: Iriana Jokowi Datangi SDN di Surabaya, Coba Permainan Tradisional dan Bagi-bagi Sepeda

Sebagai pendiri sanggar seni Matano Desa Poto, Kecamatan Moyo Hilir, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), ia mulai melakukan regenerasi pemain barempuk.

Dulu, pemain barempuk adalah orang dewasa. Namun, Ibrahim kini melatih anak dan remaja agar bisa menguasai permainan tersebut di sanggar seni miliknya.

"Mandala dan Aksan terlihat seperti pemain profesional. Padahal ini tampilan perdana mereka di festival budaya dan disaksikan banyak penonton," ujar Ibrahim.

Baca juga: Serunya Aktivitas Pebalap MotoGP Mandalika, Beli Topi Caping dan Jajal Olahraga Tradisional NTB

Barempuk ditarikan oleh dua orang laki-laki atau lebih dengan iringan musik tradisional yaitu gong dan gendang serta alat musik tiup yaitu serune khas Sumbawa.

Tarian ini beradu fisik di antara kedua penari, saling hantam dan menghadang. Tarian ini juga diawasi oleh seorang wasit yang akan melerai kedua penari jika terlibat baku hantam.

"Permainan ini dilakukan dengan cara saling memukul namun tetap dalam suasana kegembiraan," jelas Ibrahim.

Tidak ada yang menang dan juga tidak ada yang kalah. Tarian ini murni berlaku sebagai lantunan puji syukur atas hasil panen.

"Barempuk hanyalah permaianan selingan, untuk mengisi istirahat dalam kegiatan mata rame (panen padi). Agar petani merasa terhibur saat panen di sawah," papar Ibrahim.

Alat yang digunakan pemain dalam barempuk ialah bulir padi dan tangkainya yang dipotong.

Bulir padi ini difungsikan sebagai pelapis atau pembalut tangan serta alat untuk memukul.

Baca juga: Social E-commerce Dilarang Bertransaksi, Pedagang Tradisional di Makassar Sebut Tak Banyak yang Paham Berdagang Online

Kemudian dipilih wasit atau disebut tau basangela dari petani yang sedang melakukan panen padi.

Permainan barempuk diawali dengan pantun seorang laki-laki sambil mengenggam batang bulir padi ke arena mencari lawan main.

Jika di antara yang hadir di lokasi bersedia menjadi lawannya, maka ia pun memasuki arena sambil berbalas pantun.

Baca juga: Kue-kue Tradisional Ini Muncul Saat Perayaan Maulid Nabi di Gorontalo

Segenggam dipegang di tangan pemain, bulir padi ini difungsikan sebagai pelapis atau pembalut tangan serta alat untuk memukul.

Permainan barempuk baru dimulai jika orang yang memimpin permainan memberikan aba- aba mulai dan permainan berakhir jika pemimpin permainan menyatakan berhenti.

"Mereka baru mulai bermain ketika saya berikan tanda. Dan berhenti ketika saya bilang setop," kata Ibrahim.

Selama permainan berlangsung, pemain tidak boleh menggigit lawan mainnya. Pemain harus tetap menggenggam jerami atau batang bulir padi pada kedua tangannya.

Bagian badan yang boleh dipukul adalah dari perut ke atas. Setelah kedua pemain dipisahkan oleh tau basangela, maka tidak boleh ada pemain yang menyerang lawannya.

Warisan tak benda

Barempuk baru saja ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) di Indonesia khas Sumbawa oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia.

Autentifikasi barempuk sebagai WBTB tertuang pada sertifikat bernomor 129255/MPK.F/KB/2020 yang ditandatangani Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia, Nadiem Makarim.

"Barempuk adalah warisan tak benda dari Sumbawa. Kita harus terus lestarikan permainan ini agar tetap lestari dan tidak hilang ditelan zaman," pungkas Ibrahim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menko Polhukam Pastikan Upaya Pembebasan Pilot Susi Air Terus Berlanjut

Menko Polhukam Pastikan Upaya Pembebasan Pilot Susi Air Terus Berlanjut

Regional
Yance Rumbino, Pencipta Lagu “Tanah Papua” Tutup Usia

Yance Rumbino, Pencipta Lagu “Tanah Papua” Tutup Usia

Regional
Kisah Pilu Santriwati di Inhil Dianiaya Pengemudi Kapal karena Tolak Diajak Berhubungan Badan

Kisah Pilu Santriwati di Inhil Dianiaya Pengemudi Kapal karena Tolak Diajak Berhubungan Badan

Regional
Iriana Beli Anting dan Bros Usai Panen Mutiara di Lombok

Iriana Beli Anting dan Bros Usai Panen Mutiara di Lombok

Regional
Mahasiswanya Diduga Plagiat Skripsi, UM Palembang Bentuk Tim Investigasi

Mahasiswanya Diduga Plagiat Skripsi, UM Palembang Bentuk Tim Investigasi

Regional
Sisa Anggaran Pilkada Bangka Belitung Bakal Dibangun Rumah Warga Miskin

Sisa Anggaran Pilkada Bangka Belitung Bakal Dibangun Rumah Warga Miskin

Regional
Iriana Jokowi Lepas 300 Ekor Tukik di Pantai Elak-elak Lombok

Iriana Jokowi Lepas 300 Ekor Tukik di Pantai Elak-elak Lombok

Regional
Tolak RUU Penyiaran, Jurnalis di Semarang Ramai-ramai 'Gembok' Kantor DPRD Jawa Tengah dan Taburkan Mawar

Tolak RUU Penyiaran, Jurnalis di Semarang Ramai-ramai 'Gembok' Kantor DPRD Jawa Tengah dan Taburkan Mawar

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Lagi Malam Ini, Status Waspada

Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Lagi Malam Ini, Status Waspada

Regional
Semua Rencana Telah Dijalankan, Pemkab Blora Optimistis Prevalensi Stunting Jadi 14 Persen pada 2024

Semua Rencana Telah Dijalankan, Pemkab Blora Optimistis Prevalensi Stunting Jadi 14 Persen pada 2024

Regional
Dalam 19 Hari, 199 Tersangka Narkoba di Jambi Ditangkap, 3 Masih Remaja

Dalam 19 Hari, 199 Tersangka Narkoba di Jambi Ditangkap, 3 Masih Remaja

Regional
Tunggakan Pajak Centre Point Rp 107 Miliar Ternyata Dibayar PT KAI

Tunggakan Pajak Centre Point Rp 107 Miliar Ternyata Dibayar PT KAI

Regional
Penyebab Ketua Bawaslu Banyumas Mundur dari Proses Pencalonan di Pilkada 2024

Penyebab Ketua Bawaslu Banyumas Mundur dari Proses Pencalonan di Pilkada 2024

Regional
Oknum Perwira dan Bintara Polisi Didakwa Pakai Sabu di Rumah Dinas

Oknum Perwira dan Bintara Polisi Didakwa Pakai Sabu di Rumah Dinas

Regional
Pantai Pasir Panjang di Singkawang: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Pasir Panjang di Singkawang: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com