Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Mahasiswa di Semarang Unjuk Rasa, Kecam Perilaku Nepotisme Jokowi yang Buka Jalan Pencapresan Gibran

Kompas.com - 25/10/2023, 20:26 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com – Ratusan mahasiswa berbagai perguruan tinggi di Semarang berunjukrasa mengkritik sembilan tahun kinerja pemerintahan Presiden Jokowi, di depan Kantor DPRD Jawa Tengah, Rabu (25/10/2023).

Mereka yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sipil Jawa Tengah mengecam perilaku nepotisme Jokowi yang disebut membukakan jalan bagi putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka untuk dapat maju sebagai cawapres dalam pemilu 2024.

Korlap Aksi Mahasiswa Fakultas Hukum Undip, Aufa Atha Ariq menilai Jokowi menyalahgunakan kekuasaan dengan diketoknya putusan MK yang membolehkan putranya mendaftar cawapres.

Baca juga: Ganjar dan Gibran Berada di Kubu Berbeda, PKB Manfaatkan Celah Perpecahan Suara di Jateng

"Yang mana kedekatan antara Anwar Usman (adik ipar Jokowi) dan Presiden Jokowi (ayah Gibran) kemudian menjadikan kita bergerak. Kekecewaan kita menjadiakan menjadi satu amarah kita kepada Presiden Jokowi," tutur Aufa di sela aksi.

Aksi bertajuk "Jokowi Gagal! Kembalikan Kedaulatan Kepada Rakyat" ini dimulai pukul 14.40 WIB. Masa aksi juga membawa spanduk yang memuat tuntutan kepada pemerintah.

Meski berjalan tertib, demonstrasi sempat memanas di tengah orasi, hingga diwarnai aksi saling dorong. Aksi pun berakhir dengan mahasiswa membakar ban bekas.

Menurutnya Presiden Jokowi masih banyak hal yang harus diselesaikan. Para mahasiswa itu membawa 35 tuntutan yang dirangkum menjadi 5 tuntutan utama.

“Fokus utama kita adalah perbaikan aparat penegak hukum untuk kemudian kita fokus kepada pendidikan,” imbuhnya.

Pigaknya meminta reformasi aparat penegak hukum dan mencabut UU yang bermasalah. Lalu menuntut komponen hidup layak, mulai upah yang layak dan portal satu data Indonesia agar bantuan lebih efisian dan efektif. Kemudian mereka menuntut pemerintah bersih dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.

“Keempat mahasiswa ingin agar pemerintah menghentikan politasi praktis dalam tingkat pendidikan. Mahasiswa juga meminta agar pemerintah mencabut UU Minerba dan melakukan reformasi agraria,” tegasnya.

Sementara berkaitan dengan isu strategis di Jateng, pihaknya menginginkan permasalahan pembangunan dan krisis iklim direspon pemerintas secara serius.

“Masalah desa Wadas, Kendeng, lalu banjir, dan permasalahan lain di Jateng itu harapannya segera diselesaikan,” pungkasnya.

Baca juga: Gibran Disorot karena Diguyur Proyek Pusat Selama Jadi Wali Kota Solo, Menteri PUPR Beri Penjelasan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Regional
Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat 'Jaga Anak Ini dengan Baik'

Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat "Jaga Anak Ini dengan Baik"

Regional
Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Regional
Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Regional
Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Regional
Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Regional
Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Regional
352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Regional
360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

Regional
Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Regional
Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Regional
Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Regional
Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com