Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah di Bogor 44 Kali Perkosa Anak Kandung Selama 4 Tahun, Polisi Temukan Puluhan Alat Kontrasepsi Dikuburkan

Kompas.com - 22/10/2023, 13:26 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - M (43), seorang ayah di Puncak, Bogor, Jawa Barat 44 kali memperkosa anak kandungnya dalam kurun waktu empat tahun.

Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara mengatakan, tersangka M melakukan pemerkosaan sejak 2019 atau saat sang putri kandung berumur 14 tahun.

Baca juga: Perkosa Anak Kandung Sejak 2019, Pria di Bogor Ancam Bunuh Istri jika Korban Menolak

Mulanya, M mengaku hanya belasan kali memperkosa putrinya di sebuah saung di kebun cengkeh.

Namun, setelah olah tempat kejadian perkara (TKP), anggota kepolisian menemukan sebanyak 44 kondom yang dikubur di kebun cengkeh tersebut.

Baca juga: Hasil Penyelidikan Kasus Dugaan Pemerkosaan Oknum Polisi di Makassar, Propam: Bukan Pemerkosaan

"M melakukan perbuatan bejat secara berulang kali dari 2019. Selama melakukan perbuatan itu dia pakai kondom, kontrasepsi, setelah dipakai terus dikubur. Hasil penyelidikan di TKP, kita gali di sekitar saung dan ditemukanlah kurang lebih ada 44 kondom bekas pakai," ungkap Teguh kepada Kompas.com, Minggu (22/10/2023).

M memperkosa korban saat sang istri pergi bekerja. Dalam keadaan sepi, M mengajak putrinya ke sebuah saung yang berada di kebun cengkeh. Untuk diketahui, M bekerja sebagai tukang mencari rumput untuk pakan ternak. Sedangkan ibu korban atau istri tersangka pekerjaannya tukang urut panggilan.

M mengancam akan membunuh ibu korban jika korban menolak menuruti kemauannya.

Pemerkosaan itu terjadi berulang kali selama bertahun-tahun sampai sang anak berusia 18 tahun.

Terakhir, M memerkosa putri kandungnya di saung tersebut pada Senin (9/10/2023) malam, sekitar pukul 23.00 WIB.

"Si ibu korban ini tidak ada di rumah, diajak lah anaknya untuk ke kebun itu untuk melihat perangkap landak. Sampai di kebun, anaknya disuruh masuk ke gubuk duluan. Setelah itu baru disusul sama bapaknya ini. Nah, saat di dalam, M mengancam supaya mau (berhubungan) sambil membuka baju," ungkapnya.

Baca juga: Perkosa Sepupunya di Hutan, Pria di NTT Ditangkap Polisi

Teguh menuturkan, kasus terbongkar setelah sang ibu melihat anaknya murung. Korban yang berinisial DA itu mengaku sudah putus asa.

Korban pun akhirnya menceritakan apa yang dialaminya.

"Selama ini korban di bawah tekanan dan diancam, nah diketahuinya terakhir pada Senin 9 Oktober itu. Berawal dari kecurigaan si ibu yang melihat anaknya sering linglung dan kelihatan murung. Terus ditanya dan dijawablah, korban bilang sudah capek hidup, saya sudah capek sama kelakuan bapak. Dari situ lah semuanya baru terungkap, ibunya yang mengetahui pertama kali," ucapnya.

Mendengar kesaksian sang anak, ibu korban mendatangi kantor polisi untuk membuat laporan.

Setelah mendapat laporan itu, polisi bergerak menangkap pelaku M di kediamannya pada Jumat (20/10/2023).

M mengaku melakukan pemerkosaan terhadap putri kandungnya dilakukan secara sadar dan tanpa dipengaruhi alkohol. 

Akibat pemerkosaan itu, korban mengalami luka di bagian sensitifnya.

Kini, M ditetapkan tersangka dan sudah ditahan di Mapolres Bogor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com