Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Pekerja Bangunan Dikepung KKB, Korban Diserang Pakai Pistol, Parang, dan Panah

Kompas.com - 21/10/2023, 07:32 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyerang pekerja pembangunan puskesmas di wilayah Kepala Air, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Kamis (19/10/2023) siang.

Akibat kejadian itu, satu pekerja meninggal dan dua orang terluka akibat terkena anak panah. Adapun 19 pekerja lainnya selamat.

Marthen merupakan salah satu pekerja yang diserang KKB. Saat KKB mengepung tenda pekerja, Marthen merasa sangat panik.

"Kita di dalam tenda, baru dia datang langsung serang. Dia kasih tunjuk pistol, parang, panah. Dia kasih bunyi pistol, baru kita lari," ujarnya, Jumat (20/10/2023).

Baca juga: KKB Serang Pekerja Pembangunan Puskesmas di Puncak, 1 Tewas dan 2 Terluka

Lantaran berusaha sekuat tenaga menyelamatkan diri, Marthen sampai tak sadar jari tangannya terluka.

"Ini tidak tahu tangan kenapa, kita (saya) lari, baru di tengah jalan lihat (jari) tangan sudah putus," ucapnya.

Ia menduga luka tersebut didapat karena menahan sabetan parang yang diayunkan salah satu anggota KKB.

Pekerja lainnya, Isak, mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi ketika pekerja sedang berkumpul sambil minum kopi.

Tiba-tiba, Isak melihat gerombolan orang berjalan ke tendanya. Kecemasan melanda saat mengetahui sekelompok orang itu membawa senjata api dan benda tajam.

Setiba di tenda pekerja, anggota KKB yang diperkirakan berjumlah sepuluh orang tersebut langsung mengepung korban sambil menodongkan senjata.

Baca juga: Kesaksian Isak, Pekerja Bangunan yang Sempat Dikepung KKB: Saya Lari Sekuat Tenaga


Menurut Isak, seorang anggota KKB berusaha menembak pekerja menggunakan pistol. Akan tetapi, senjata itu gagal meletus pada percobaan pertama.

"Teman satu tidak kena tembak karena senjata tidak bisa bunyi, ditembak ke arah langit (atas) baru bunyi, kami semua berhamburan," ungkapnya.

Isak bersama pekerja lain langsung berlari sekuat tenaga. Ia terus berlari hingga akhirnya tiba di Pos Komando Taktis (Kotis).

Sewaktu berlari, Isak mengaku tak mengetahui kondisi kawan-kawannya, termasuk apa yang terjadi kepada seorang rekannya yang tewas.

"Saya lari saja sekuat tenaga, dikejar tapi tidak bisa dapat. Saya tidak tahu juga bagaimana korban meninggal, karena saya cuma lari tidak pernah nengok ke belakang," tuturnya.

Baca juga: Petaka di Pertambangan Yahukimo, 7 Orang Tewas Ditembak KKB

 

Serangan KKB tewaskan satu pekerja pembangunan puskesmas

Kepala Operasi Damai Cartenz 2023 Kombes Faizal Ramadhani menuturkan, para pekerja yang selamat dari serangan, mendatangi pos keamanan terdekat untuk melaporkan kejadian itu.

"Sekitar pukul 13.00 WIT, kami dapat laporan dari para pekerja yang selamat. Mereka lapor ke Pos Kotis kami di Ilaga bahwa mereka telah diserang oleh KKB menggunakan senjata api, panah, dan parang," jelasnya, Kamis.

Baca juga: KKB yang Tewaskan 7 Penambang di Yahukimo adalah Anak Buah Egianus

Aparat keamanan gabungan dikumpulkan. Mereka lantas bergerak ke lokasi penyerangan untuk mencari korban.

"Setelah pencarian, kami temukan satu orang pekerja telah meninggal dunia atas nama Oto, dan satu orang berhasil kami temukan bersembunyi di semak-semak dalam kondisi selamat namun terkena panah," terangnya.

Para korban kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Puncak.

Baca juga: 7 Penambang Tewas Diserang KKB di Yahukimo

Sumber: Kompas.com (Penulis: Dhias Suwandi | Editor: Pythag Kurniati, Andi Hartik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com