Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Santri Terbakar Saat Tidur, Ponpes Sebut gara-gara Obat Nyamuk

Kompas.com - 20/10/2023, 18:25 WIB
Aji YK Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Pihak Pondok Pesantren (Ponpes) Tadabbur Al-Quran angkat bicara terkait santri berinisial RA (16) yang terbakar ketika sedang tidur di dalam asrama.

Pengurus Yayasan Khazanah Kebajikan yang menaungi Ponpes Tadabbur Al-Quran, Paulin mengatakan, kabar terbakarnya RA tidak seperti yang diceritakan ibu korban maupun media sosial.

Sebab, dari hasil pemeriksaan seluruh santri, RA terbakar akibat racun nyamuknya sendiri yang diletakkan di samping tempat tidurnya di dalam asrama.

Baca juga: Santri di Palembang Dibakar Saat Tidur, Orangtua Lapor Polisi

“Hal inilah yang kami sayangkan sudah viralkan dulu sebelum mencari tahu kebenarannya, ini sudah pencemaran nama baik,” kata Paulin, Jumat (20/10/2023).

Paulin menjelaskan, dari lokasi tempat tidur RA juga mereka menemukan adanya bekas obat nyamuk.

Baca juga: Diduga Cabuli Santrinya, Pemilik Ponpes di Langkat Jadi Tersangka dan Ditahan

 

Kemudian, para santri yang satu kamar dengan korban pun telah dimintai keterangan satu persatu. Hasilnya, tidak ada satu pun santri yang melakukan tindakan tersebut.

“Kalaupun dibakar santri lain, tidak mungkin langsung melepuh seperti itu," beber dia.

Menurut Paulin, pihak Yayasan sebelumnya sempat berniat untuk menjelaskan kejadian tersebut kepada santri. Namun keluarga RA malah lebih dulu menyebarkan video korban dirawat di rumah sakit di media sosial hingga akhirnya viral.

“Keluarga RA sempat menampar santri yang dituduh membakar, sehingga kami tidak terima dengan kekerasan tersebut,” tegasnya.

RA sendiri diakui Paulin lari dari Ponpes tanpa membawa barang apapun. Padahal, pihak Ponpes berusaha menjelaskan kepada korban.

"RAR sudah kabur dari Pondok tanpa membawa barang-barang. Sudah nasehati, jangan pulang ke rumah karena lukanya bisa kami obati. Namun RA memilih minggat dari Ponpes sejak kemarin sore,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang santri pondok pesantren (Ponpes) di Palembang, Sumatera Selatan inisial RA (14) harus menjalani perawatan di rumah sakit lantaran mengalami luka bakar di bagian tangan dan kaki.

Kasus yang menimpa RA ini pun sempat viral di media sosial (medsos) setelah diupload akun instagram @palembang.update. Para warganet pun sempat mengecam tindakan itu dan meminta polisi segera menangkap pelaku.

Akibat kejadian tersebut, Kartini ibu dari RA pun akhirnya melaporkan peristiwa tersebut ke Polrestabes Palembang, Rabu (18/10/2023).

Kartini mengatakan, kejadian bermula saat ia menerima telepon dari pihak pesantren di kawasan Sematang Borang, Palembang bahwa RA telah kabur dari asrama.

Ketika RA sampai di rumah, korban menceritakan dirinya mengalami luka bakar di bagian kaki dan tangan hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit.

“Saya sempat konfirmasi ke pihak pesantren, mereka memang mengaku siap bertanggung jawab untuk mengobati anak saya. Tapi saya tidak terima,” kata Kartini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

Regional
Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Regional
Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com