Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Singgung Loyalitas Kader Saat Gibran Tak Hadir di Peresmian Kantor DPC Solo

Kompas.com - 16/10/2023, 17:50 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Pejuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri sempat menyinggung loyalitas kadernya.

Hal ini disampaikan Megawati saat meresmikan kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kota Solo, pada Senin (16/10/2023.

Di momen ini pula, Gibran berhalangan hadir secara langsung di Kantor DPC dan izin melakukan tugas sebagai Wali Kota Solo.

Baca juga: Wawali Solo Benarkan Gibran Tak Hadiri Peresmian Kantor DPC PDI-P, Ini Alasannya

Secara daring, Megawati meminta kadernya tidak berpindah-pindah partai setelah bergabung dengan PDI-P.

Megawati menceritakan perjuangan Presiden Pertama Republik Indonesia sekaligus ayahnya Ir Soekarno yang menjadikan partai sebagai gerakan anak muda di Bandung, yang berjuang sejak usia 16 tahun.

Kemudian, Presiden ke-5 itu mengatakan kader-kadernya untuk loyal kepada perjuangan partai yang berlogo Banteng Moncong Putih itu.

"Makanya Ibu minta kalian untuk konsekuen. Kalau sudah menjadi anggota partai jangan melirik-melirik lagi untuk pindah partai. Tidak ada dedication of life-nya," kata Megawati, saat sambutannya, pada Senin (16/10/2023).

Baca juga: Megawati Resmikan Kantor DPC PDI-P Solo, Gibran Tak Datang hingga Acara Selesai

Lanjut Megawati, ia menyinggung kader-kadernya yang menduduki jabatan eksekutif. Meski dipilih masyarakat secara langsung, Mega mengingatkan mereka tetap sebagai petugas partai.

"Bupati, wali kota, gubernur, harus datang ke kantor partai sebagai orang partai untuk ikut rapat partai," jelasnya.

Selain itu, Megawati Soekarnoputri juga mencontohkan sosok Ketua DPC Kota Solo dan menyebutkan nama FX Hadi Rudyatmo atau FX Rudy.

"Partai ini dicoba dihancurleburkan, haduh. selama 32 tahun. Tapi kan kita terus ada. seperti demikian kita berada di pemerintah selama dua periode rakyat tetap bersama kita. Berbagai ujian itu yang membuat kita semakin matang berpolitik," paparnya.

"Kota Surakarta, kenapa menyebut Ketua DPC nya itu orang lama. Dia ikut dari PDI, orang brengosan, kalau ngomong seenaknya sendiri. Kalian harus seperti dia, karena senioritasnya dan kesetiaan kepada partai luar biasa," lanjutnya.

Ketua Umum PDI-P ini mengatakan kesetiaan ini memberi contoh akan kematangan berpolitik untuk tetap mempertahankan sebagai partai pelopor.

"Kemudian, NTB sama saja orangnya juga satu leting (Angkatan) sama pak Rudy. Bayangkan masih ada, bayangkan masih ikut. Dalam kematangan ini partai terus, terus, terus membangun kultur partai perlopor," katanya.

"Tahu tidak partai pelopor ? partai kita terdepan. Orang belum ke rakyat kita terjun ke rakyat. Kalau ketemu orang yang susah kita tolong, orang yg belum makan kita bantu. Itu jempolan, sanggup atau tidak untuk menjalankan itu. Kita harus sanggup," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Regional
Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Regional
Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Regional
Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Regional
Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Regional
Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Regional
Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Kilas Daerah
Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Regional
Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Regional
Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Regional
Soal 'Study Tour', Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Soal "Study Tour", Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Regional
Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Regional
Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Regional
Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Regional
Kain Gebeng, Kain Khas Ogan Ilir yang Nyaris Punah

Kain Gebeng, Kain Khas Ogan Ilir yang Nyaris Punah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com