Saifuddin mengakui, sejumlah pasukan masih ada yang berjaga-jaga di perbatasan kampung tersebut, namun tidak sebanyak saat konflik pecah.
Baca juga: 3 Terduga Pelaku Penyerangan Polisi di Mataram Positif Gunakan Sabu
"Tetap ada yang berjaga, tapi sudah kita kurangi, kita terus memberikan pemahaman terhadap warga. Dan Alhamdulillah banyak yang menyadari pentingnya kondusif wilayah," kata Saifuddin.
Bahkan sejumlah masyarakat dengan sukarela menyerahkan senjata rakitan yang digunakan untuk menyerang.
"Kita terus melakukan pendekatan baik bersama teman-teman polisi atau pemerintah daerah setempat," kata Saifuddin.
Sebelumnya, konflik antar kampung itu pecah ada Jumat (6/10/2023). Bentrokan tersebut mengakibatkan 3 anggota polri terkena anak panah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.