Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fokus "Water Bombing", Pemadaman Manual Kebakaran Gunung Lawu di Karanganyar Dihentikan

Kompas.com - 10/10/2023, 20:56 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Pos Penanganan Kebakaran Gunung Lawu di Candi Cetho, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng), ditutup.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar, Juli Padmi Handayani mengatakan, pemadaman secara manual dihentikan. 

Saat ini pemadaman difokuskan mengunakan water bombing atau gempuran bom air menggunakan helikopter.

Baca juga: Lahan di Gunung Lawu Terbakar, Umat Hindu Candi Cetho Karanganyar Gelar Doa Bersama

"Hari ini kita nyatakan untuk pergerakan di Candi Cetho kita tutup. Sudah selesai pergerakan, semua sudah kita lakukan, sudah terselesaikan semuanya," kata Juli Padmi Handayani, saat dikonfirmasi, pada Selasa (10/10/2023).

Kondisi saat ini, sejumlah titik api kecil di Gunung Lawu telah padam dan dikendalikan. Hanya meninggalkan titik api besar yang berada ditempat curam dan tinggi.

"Jadi untuk api di tiga titik hanya bisa dilakukan lewat udara, atau helikopter. Api kecil sudah padam semuanya, sudah kita buat sekat-sekat semuanya. Sudah tembus dari atas sampai bawah, api sudah mati semuanya. Tinggal api besar bertempat yang curam dan tinggi dan tidak bisa dijangkau manusia," paparnya.

Total sekitar 170 hektar hutan Gunung Lawu wilayah Karanganyar yang terbakar. Upaya, water bombing disediakan 1 unit.

"Kalau kondisi cuaca cerah sekali, dari jam 07.00-12.00 WIB, 22 tembakan. Kalau hari ini kendala cuaca, jadi masih terhambat. Besok kita lanjutkan dengan water bombing," jelasnya.

Terkait dengan satwa penghuni Gunung Lawu, dia mengatakan belum ditemukan yang menyelamatkan diri ke permukiman warga. 

Kemudian, untuk kerusakan pipa air warga akibat kebakaran, Juli menyebut tidaklah fatal.

"Hanya rusak di tempat. Tapi kalau pipa rusak, air otomatis tidak bisa mengalir ke warga masyarakat. Tapi kenyataannya kan air masih mengalir, jadi kerusakannya tidak terlalu fatal," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Aliran Air Mati sejak Kamis, Warga Batam Beli Air Isi Ulang untuk Salat Jumat

Aliran Air Mati sejak Kamis, Warga Batam Beli Air Isi Ulang untuk Salat Jumat

Regional
11 Orang Mendaftar di Demokrat untuk Pilkada Demak 2024, 8 di Antaranya Pendatang Baru

11 Orang Mendaftar di Demokrat untuk Pilkada Demak 2024, 8 di Antaranya Pendatang Baru

Regional
Kronologi Pria di Kapuas Hulu Tewas Dicekik Teman, Ribut Perkara Bayar Minuman Keras

Kronologi Pria di Kapuas Hulu Tewas Dicekik Teman, Ribut Perkara Bayar Minuman Keras

Regional
Gerindra Beri Lampu Hijau ke Ade Bhakti untuk Maju Pilkada Dibandingkan Wali Kota Semarang

Gerindra Beri Lampu Hijau ke Ade Bhakti untuk Maju Pilkada Dibandingkan Wali Kota Semarang

Regional
Video Warga Berebut Gunungan BH Saat Karnaval HUT Ke-278 Kabupaten Sragen Viral di Medsos, Bapak-bapak Tak Mau Ketinggalan

Video Warga Berebut Gunungan BH Saat Karnaval HUT Ke-278 Kabupaten Sragen Viral di Medsos, Bapak-bapak Tak Mau Ketinggalan

Regional
Mengintip Potensi SPAL-DT yang Diresmikan Jokowi di Pekanbaru

Mengintip Potensi SPAL-DT yang Diresmikan Jokowi di Pekanbaru

Regional
Viral di Medsos, Mahasiswa UIN Palembang Diduga Plagiat Skripsi, Dekanat Sebut Belum Ada Laporan

Viral di Medsos, Mahasiswa UIN Palembang Diduga Plagiat Skripsi, Dekanat Sebut Belum Ada Laporan

Regional
Kejati Papua Barat Endus Dugaan Kejahatan Perbankan yang Melibatkan Oknum TNI

Kejati Papua Barat Endus Dugaan Kejahatan Perbankan yang Melibatkan Oknum TNI

Regional
Kisah Slamet Buka Jasa Pembersihan Kelelawar, Pelanggannya hingga di Kota Besar

Kisah Slamet Buka Jasa Pembersihan Kelelawar, Pelanggannya hingga di Kota Besar

Regional
Terbukti Pungli DAK, Mantan Sekdis Pendidikan Ketapang Divonis 5 Tahun Penjara

Terbukti Pungli DAK, Mantan Sekdis Pendidikan Ketapang Divonis 5 Tahun Penjara

Regional
Geng Motor Meresahkan, Tim Khusus dan Satgas Dibentuk di Sekolah Pematang Siantar

Geng Motor Meresahkan, Tim Khusus dan Satgas Dibentuk di Sekolah Pematang Siantar

Regional
Oknum Polisi Tersangka Pemerkosa Siswi SD di Ambon Terancam Dipecat

Oknum Polisi Tersangka Pemerkosa Siswi SD di Ambon Terancam Dipecat

Regional
Dugaan Korupsi Dinas Pendidikan Sumbar, 1 Tersangka Mangkir

Dugaan Korupsi Dinas Pendidikan Sumbar, 1 Tersangka Mangkir

Regional
Pasutri di Tegal 'Berebut' Rekom Calon Bupati dari PDI-P di Pilkada 2024, Ini Alasannya...

Pasutri di Tegal "Berebut" Rekom Calon Bupati dari PDI-P di Pilkada 2024, Ini Alasannya...

Regional
Kata Ade Bhakti soal Potensi Lawan Wali Kota Semarang di Pilkada 2024

Kata Ade Bhakti soal Potensi Lawan Wali Kota Semarang di Pilkada 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com