Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Tak Ingin Masyarakat Ketergantungan Beras, Mbak Ita Kenalkan 10 Bahan Pangan Pendamping Beras

Kompas.com - 08/10/2023, 14:46 WIB
Yussy Maulia Prasetyani,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menggelar Festival Pendamping Beras. Acara diselenggarakan bersamaan dengan agenda car free day di Simpang Lima, Kota Semarang, Minggu (8/10/2023).

Program yang dicanangkan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu tersebut bertujuan untuk memperkenalkan makanan sehat yang kaya karbohidrat sebagai pengganti nasi.

"Ada 45 macam makanan dengan bahan pendamping beras yang disajikan oleh 114 peserta. Selain menyehatkan, saya harap melalui festival ini masyarakat bisa lebih hemat karena mengurangi konsumsi beras," kata perempuan yang akrab dipanggil Ita tersebut melalui keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (8/10/2023).

Sebelumnya, Ita ditantang oleh Presiden Republik Indonesia (RI) kelima, Megawati Soekarnoputri untuk mengantisipasi krsisi pangan dan menghindari keluhan masyarakat jika harga beras naik, terutama di tengah fenomena El Nino.

Baca juga: Optimalkan Kebutuhan Air Bersih, Mbak Ita Resmikan Pamsimas di 6 Titik Kota Semarang

Oleh sebab itu, Ita mengatakan, pengenalan bahan makanan kaya karbohidrat tersebut bertujuan agar masyarakat tidak sepenuhnya bergantung pada beras sebagai makanan utama.

"Kami ingin mengajak masyarakat belajar hidup tanpa beras atau mengurangi konsumsi beras. Dengan kandungan karbohidrat yang sama, ternyata banyak bahan makanan asli Indonesia yang lebih sehat daripada gandum atau beras," ujar Ita.

Sambil membagikan paket makanan sehat, Ita menjelaskan, ada 10 bahan makanan pendamping beras yang bisa dijadikan bahan masakan utama, yaitu jagung, sukun, pisang, singkong, talas, ubi, porang, sagu, hanjeli, dan sorgum.

Sambil membagikan paket makanan yang terbuat dari bahan makanan sehat, Ita mencontohkan bahan sorgum bisa dibuat menjadi roti. Soal rasa, Ita meyakini rasanya tak akan kalah enak dengan roti tepung atau gandum.

Baca juga: Wujudkan Ketahanan Pangan, Pemkot Semarang Siap Gelar Festival Pendampingan Beras

"Intinya, kita tidak menghilangkan beras, tapi mengurangi konsumsinya. Karena dengan mengonsumsi bahan pendamping beras juga mengenyangkan dan menyehatkan,” ujarnya.

Kendati mengimbau masyarakat untuk mengurangi konsumsi beras, Ita menegaskan jika stok beras di Kota Semarang masih aman hingga akhir 2023.

Adapun stok beras per bulan yang dimiliki Kota Semarang adalah 8.000 ton dan tidak akan dikurangi. Hanya saja, ada tantangan yang akan dihadapi masyarakat, yaitu harga beras yang kemungkinan naik.

“Oleh sebab itu, program ini mengajak masyarakat mengurangi konsumsi beras, sehingga bisa mengurangi problem saat harga beras naik,” lanjut Ita.

Untuk mendukung inisiatif tersebut, Ita juga akan terus mengadakan program-program yang mengajak masyarakat agar tidak ketergantungan dengan beras, serta meningkatkan ketersediaan makanan pendamping beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Baca juga: Sorgum sebagai Pengganti Beras

“Harapannya, masyarakat bisa berjuang dan tidak ada kata mengeluh jika harga beras dan gula naik. Ini bisa dimanfaatkan untuk berhemat," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Warga Aceh Timur Takut Beraktivitas Usai Harimau Mangsa Sapi di Kebun

Warga Aceh Timur Takut Beraktivitas Usai Harimau Mangsa Sapi di Kebun

Regional
20 Persen Siswa SD di Padang Merokok

20 Persen Siswa SD di Padang Merokok

Regional
Satu Pelaku Penyerangan Satpam SMPN 1 Kasihan Bantul Anak Putus Sekolah, Ini Perannya

Satu Pelaku Penyerangan Satpam SMPN 1 Kasihan Bantul Anak Putus Sekolah, Ini Perannya

Regional
Entaskan Geng Motor dan Kenakalan Remaja, Walkot Pematangsiantar: Deteksi Awal Terlihat di Sekolah

Entaskan Geng Motor dan Kenakalan Remaja, Walkot Pematangsiantar: Deteksi Awal Terlihat di Sekolah

Kilas Daerah
Oknum Polisi Pemerkosa Siswi SD di Ambon Terancam 20 Tahun Penjara

Oknum Polisi Pemerkosa Siswi SD di Ambon Terancam 20 Tahun Penjara

Regional
Satgas Pamtas Gagalkan Penyelundupan Sabu 25,4 Kg dari Malaysia, 5 Orang Ditangkap

Satgas Pamtas Gagalkan Penyelundupan Sabu 25,4 Kg dari Malaysia, 5 Orang Ditangkap

Regional
Aliran Air Mati sejak Kamis, Warga Batam Beli Air Isi Ulang untuk Salat Jumat

Aliran Air Mati sejak Kamis, Warga Batam Beli Air Isi Ulang untuk Salat Jumat

Regional
11 Orang Mendaftar di Demokrat untuk Pilkada Demak 2024, 8 di Antaranya Pendatang Baru

11 Orang Mendaftar di Demokrat untuk Pilkada Demak 2024, 8 di Antaranya Pendatang Baru

Regional
Kronologi Pria di Kapuas Hulu Tewas Dicekik Teman, Ribut Perkara Bayar Minuman Keras

Kronologi Pria di Kapuas Hulu Tewas Dicekik Teman, Ribut Perkara Bayar Minuman Keras

Regional
Gerindra Beri Lampu Hijau ke Ade Bhakti untuk Maju Pilkada Dibandingkan Wali Kota Semarang

Gerindra Beri Lampu Hijau ke Ade Bhakti untuk Maju Pilkada Dibandingkan Wali Kota Semarang

Regional
Video Warga Berebut Gunungan BH Saat Karnaval HUT Ke-278 Kabupaten Sragen Viral di Medsos, Bapak-bapak Tak Mau Ketinggalan

Video Warga Berebut Gunungan BH Saat Karnaval HUT Ke-278 Kabupaten Sragen Viral di Medsos, Bapak-bapak Tak Mau Ketinggalan

Regional
Mengintip Potensi SPAL-DT yang Diresmikan Jokowi di Pekanbaru

Mengintip Potensi SPAL-DT yang Diresmikan Jokowi di Pekanbaru

Regional
Viral di Medsos, Mahasiswa UIN Palembang Diduga Plagiat Skripsi, Dekanat Sebut Belum Ada Laporan

Viral di Medsos, Mahasiswa UIN Palembang Diduga Plagiat Skripsi, Dekanat Sebut Belum Ada Laporan

Regional
Kejati Papua Barat Endus Dugaan Kejahatan Perbankan yang Melibatkan Oknum TNI

Kejati Papua Barat Endus Dugaan Kejahatan Perbankan yang Melibatkan Oknum TNI

Regional
Kisah Slamet Buka Jasa Pembersihan Kelelawar, Pelanggannya hingga di Kota Besar

Kisah Slamet Buka Jasa Pembersihan Kelelawar, Pelanggannya hingga di Kota Besar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com