Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Ile Lewotolok Meletus 120 Kali dalam Sehari

Kompas.com - 03/10/2023, 07:54 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Krisiandi

Tim Redaksi

LEMBATA, KOMPAS.com - Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat adanya peningkatan aktivitas vulkanik gunung setinggi 1.423 meter dari permukaan laut itu.

Petugas Pos PGA Ile Lewotolok Yeremias Kristianto Pugel melaporkan, pada periode pengamatan, Senin (2/10/2022) pada pukul 00.00 Wita-24.00 Wita terjadi 120 kali letusan.

"Teramati 120 kali letusan dengan tinggi 200-400 meter dan warna asap putih dan kelabu," ungkap Yeremias dalam keterangannya, Selasa (2/10/2023) pagi.

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Meletus 660 Kali Selama 2 Pekan, Waspada Gas Beracun

Letusan ini disertai dentuman lemah hingga sedang.

Asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 100-500 meter di atas puncak kawah.


Pada periode yang sama, bebernya, terjadi 242 kali gempa embusan, tiga kali tremor non harmonik, 12 kali tremor harmonik, dan satu kali tektonik jauh.

Sementara pada periode Minggu (1/10/2023) terjadi 113 kali letusan dengan tinggi 200-600 meter dan warna asap putih kelabu.

Letusan ini disertai gemuruh atau dentuman lemah hingga sedang.

Yeremias meminta warga setempat tetap waspada dengan tidak memasuki dan melakukan aktivitas dalam radius dua kilometer dari pusat aktivitas gunung Ile Lewotolok.

Selain itu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak.

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok NTT Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 700 Meter

Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

Kemudian potensi ancaman bahaya dari hujan abu yang arah dan jangkauan sebarannya tergantung arah dan kecepatan angin.

Potensi ancaman bahaya lain, yakni gas-gas vulkanik beracun seperti CO2, CO, SO2, dan H2S di daerah puncak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Warga di Ponorogo Tandu Nenek Sejauh 2 Km Berobat, Derita Jalan Rusak Bertahun-tahun

Cerita Warga di Ponorogo Tandu Nenek Sejauh 2 Km Berobat, Derita Jalan Rusak Bertahun-tahun

Regional
Ketua MAKI Siap Bantu Blora Ajukan JR UU HKPD, Bupati Arief Sambut dengan Tangan Terbuka

Ketua MAKI Siap Bantu Blora Ajukan JR UU HKPD, Bupati Arief Sambut dengan Tangan Terbuka

Regional
Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Regional
Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Regional
Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Regional
Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Regional
Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Regional
Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Regional
Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Regional
Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Regional
Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com