BENGKULU, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Bengkulu mengemukakan, sejak dua pekan terakhir beberapa wilayah di Bengkulu diselumuti kabut tebal setiap pagi.
Kabut tebal terlihat di kawasan jalan Lintas Liku Sembilan Bengkulu-Kepahiang, kondisi ini berpotensi membahayakan pengendara.
Kabut tebal ini disebabkan oleh kelembapan permukaan yang tinggi sehingga membentuk uap air di udara. Saat pagi hari, suhu udara di Bengkulu mencapai 19 derajat Celsius.
Baca juga: Lahan Gambut Terbakar di Kampar, Memperparah Kabut Asap Karhutla
Sekretaris BPBD Provinsi Bengkulu, Khristian Hermansyah meminta pengendara hidupkan lampu dan berhati-hati saat melintas, khususnya pada pagi hari.
"Munculnya kabut di beberapa wilayah di Bengkulu dimbau pada pengendara untuk waspada, bila perlu menghidupkan lampu kabut," ungkap Khristian saat diwawancarai melalui telepon, Senin (2/10/2023).
Selain itu lanjut Khristian, untuk titik api di Bengkulu telah berkurang.
"Titik api yang terpantau di Bengkulu sudah tidak begitu banyak," kata dia.
Meski titik api mulai terpantau tidak begitu banyak, Khristian meminta agar warga tidak membakar lahan dulu, apa lagi pada lahan gambut karena dapat menimbulkan kebakaran hebat, akibat musim kemarau.
Sementara itu BMKG Bengkulu, kabut tebal disertai kondisi dingin atau gejala kondensi menyebabkan terganggunya jarak pandang di beberapa titik.
"Kondisi ini terjadi karena kelembaban permukaan yang tinggi sehingga membentuk butiran uap air yang mengambang di udara," Rahyu Meylansari, Prakirawan BMKG Fatmawati Bengkulu.
Baca juga: Aktivitas Penerbangan di Bandara Pekanbaru Terhambat akibat Kabut Asap Karhutla
Fenomena kabut di kota Bengkulu ini menyebabkan kondisi suhu di kota Bengkulu berada 19 derajat Celsius. Ini biasanya terjadi pula pada saat kemarau atau cuaca panas ekstrem, sehingga pada malam hari energi panas akan dilepaskan ke permukaan atmosfer.
"Fenomena kabut ini perlahan akan lenyap seiring jelang siang hari dengan meningkatnya suhu permukaan. BMKG memprediksi kabut dan cuaca dingin masih berpotensi terjadi hingga beberapa hari kedepan," tutupnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.