Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Saja Gelapkan Uang Masjid, Pegawai Honorer Pemprov Kepri Juga Bunuh WNA Singapura

Kompas.com - 01/10/2023, 14:08 WIB
Hadi Maulana,
Khairina

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Rais Sigit (37), seorang pegawai kontrak di Pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) melakukan pembunuhan terhadap warga negara asing (WNA) asal Singapura, Wong Kai Keong (74).

Pembunuhan ini dilakukan pelaku lantaran sakit hati karena tidak diberikan pinjaman uang sebesar Rp 20 juta.

“Bener sekali, motifnya sakit hati,” kata Kasat Reskim Polresta Barelang Kompol Budi Hartono yang dihubungi, Sabtu (30/9/2023).

Baca juga: Pria di Bandung Bunuh Pasangan, Jenazah Korban Disembunyikan di Bawah Kasur

Budi mengaku pelaku ditangkap di Jalan Gatot Subroto KM 5 Tanjungpinang, Kepri.n“Yang mengamankan pelaku jajaran Satreskrim Polresta Tanjungpinang, dan kini sudah berada dan kami tempatkan di Rutan Polresta Barelang,” ungkap Budi.

Terungkapnya kasus ini, Budi mengatakan, setelah adanya penemuan mayat di salah satu pantai yang ada di kawasan Rempang Cate, Galang, Batam beberapa waktu lalu. Dan hal ini juga diperkuat dengan adanya laporan orang hilang yang dibuat oleh anak korban.

“Setelah kami lakukan pencocokan, semua ciri-ciri pada mayat tersebut sama persis dengan orang hilang yang dilaporkan anak korban,” ungkap Budi.

Baca juga: Pria di Deli Serdang Bunuh Pacarnya karena Kesal Sering Dimarahi

Dari hasil pemeriksaan sementara, Budi menjelaskan, pelaku kesal karena tidak dipinjamkan uang oleh korban sebesar Rp 20 juta.

Dari sanalah pelaku kemudian merencanakan untuk membunuh korban dengan menyiapkan sebuah tali serta menyewa mobil rental untuk membawa korban.

Usai menyiapkan rencana tersebut, lanjut Budi, kemudian pelaku menghubungi korban dan menjemput korban di kosannya yang berada di kawasan Nagoya Newton dan menuju ke kawasan Harbour Bay, Batu Ampar.

“Setibanya di kawasan Harbour Bay Batuampar, pelaku langsung menjerat leher korban dengan sekuat tenaga hingga akhirnya tewas, dan setelah tewas pelaku membawa jasad korban ke kawasan Jembatan 3 Barelang dan membuang jasad korban ke semak-semak,” terang Budi.

Usai membuang jasad korban di semak-semak sekitar jembatan 3 Barelang, Budi mengaku, pelaku kemudian kabur ke Tanjungpinang.

“Jadi sejak pelarian itu, pelaku tidak lagi masuk kerja, padahal pelaku ini horoner di Bagian Umum Pemprov Kepri,” ujar Budi.

Pinjam uang untuk mengganti uang yang digelapkan pelaku

Lebih jauh Budi menjelaskan, bahwa uang yang Rp 20 juta yang hendak dipinjam pelaku dengan korban, nantinya akan dipergunakan korban untuk menggantikan dana masjid yang digelapkan pelaku.

“Jadi pelaku ini telah menggelapkan uang masjid, dimana uang tersebut untuk membeli sapi kurban untuk Masjid Al-Mujahid KM 5 Jalan Raja Haji Fisabililah, Tanjungpinang,” terang Budi.

“Makanya pelaku nekad membunuh korban karena kesal tidak diberikan pinjaman uang tersebut, sementara pihak bendahara masjid telah mempertanyakan keberadaan uang tersebut,” tambah Budi.

Budi mengatakan pelaku ini terlibat dua kasus, yakni kasus pembunuhan di Batam dan kasus penggelapan di Tanjungpinang.

“Pelaku terancam hukuman seumur hidup, karena telah melakukan pembunuhan berencana, sementara untuk kasus penggelapan ditangani Satreskrim Polresta Tanjungpinang,” pungkas Budi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kunjungi Pasar Raya Padang, Prabowo: Akan Kita Percantik Lagi

Kunjungi Pasar Raya Padang, Prabowo: Akan Kita Percantik Lagi

Regional
Truk Pasir Hanyut Terbawa Arus Sungai di Banjarnegara, Sopir Hilang

Truk Pasir Hanyut Terbawa Arus Sungai di Banjarnegara, Sopir Hilang

Regional
'Usai Menikah, Baru Diketahui Mempelai Laki-lakinya Tenyata Perempuan'

"Usai Menikah, Baru Diketahui Mempelai Laki-lakinya Tenyata Perempuan"

Regional
Prabowo Sampaikan Belasungkawa pada Keluarga Korban Erupsi Gunung Marapi

Prabowo Sampaikan Belasungkawa pada Keluarga Korban Erupsi Gunung Marapi

Regional
Prabowo Tiba di Sumbar, Langsung Menuju Posko Erupsi Gunung Marapi

Prabowo Tiba di Sumbar, Langsung Menuju Posko Erupsi Gunung Marapi

Regional
233,5 Hektar Genangan dan Banjir Berhasil Ditangani Pemkot Tangerang dalam 10 Tahun Terakhir

233,5 Hektar Genangan dan Banjir Berhasil Ditangani Pemkot Tangerang dalam 10 Tahun Terakhir

Regional
Aksi Pria Terjun ke Sumur gara-gara Rebutan Warisan, Hanya 'Prank' dan Akhirnya Naik Sendiri

Aksi Pria Terjun ke Sumur gara-gara Rebutan Warisan, Hanya "Prank" dan Akhirnya Naik Sendiri

Regional
Kepsek Diduga Lecehkan Guru dan Murid di Sampang, Pelaku: Pelapor Ingin Menyingkirkan Saya

Kepsek Diduga Lecehkan Guru dan Murid di Sampang, Pelaku: Pelapor Ingin Menyingkirkan Saya

Regional
[POPULER NUSANTARA] Gibran Komentari Soal Gula dalam Susu Kotak | Ribuan Guru Terima Honor dari Dana BOS

[POPULER NUSANTARA] Gibran Komentari Soal Gula dalam Susu Kotak | Ribuan Guru Terima Honor dari Dana BOS

Regional
Berkunjung ke Pasar Pon, Pasar Hewan di Kabupaten Semarang yang Segalanya Ada

Berkunjung ke Pasar Pon, Pasar Hewan di Kabupaten Semarang yang Segalanya Ada

Regional
Perindo Protes karena Dilarang Pasang Baliho di Exit Tol Salatiga, Bawaslu Beri Penjelasan

Perindo Protes karena Dilarang Pasang Baliho di Exit Tol Salatiga, Bawaslu Beri Penjelasan

Regional
Mengenang Jejak Jalur Rempah di Kota Semarang Melalui Pameran Seni

Mengenang Jejak Jalur Rempah di Kota Semarang Melalui Pameran Seni

Regional
Bawa Rombongan Kampanye, Sopir Rental Hilang Misterius di Goa Terawang Blora

Bawa Rombongan Kampanye, Sopir Rental Hilang Misterius di Goa Terawang Blora

Regional
Tiga Kecamatan di Wonosobo Dilanda Longsor, Dua Orang Dilaporkan Tewas

Tiga Kecamatan di Wonosobo Dilanda Longsor, Dua Orang Dilaporkan Tewas

Regional
Dua Desa di Lombok Tengah Bersitegang, Kapolres Imbau Jaga Kondusivitas

Dua Desa di Lombok Tengah Bersitegang, Kapolres Imbau Jaga Kondusivitas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com