Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Hubungan Selebgram Palembang dengan Jaringan Gembong Narkoba Fredy Pratama?

Kompas.com - 14/09/2023, 19:30 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Selebgram Palembang berinisial APS ditangkap polisi lantaran diduga terkait jaringan peredaran narkoba yang dilakukan sang suami, KD alias Kadafi.

APS terjerat kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU) atas bisnis yang dijalani Kadafi.

"Dari pendalaman kita mengetahui bahwa diduga tersangka APS ini ikut menikmati hasil penjualan narkoba dari suaminya yang berinisial K," ujar Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Lampung Irjen Helmy Santika di Jakarta, Selasa (12/9/2023).

Polisi telah menyita sejumlah barang bukti dari tersangka APS, yakni empat rumah milik APS, minimarket, dan 13 unit kendaraan roda empat berbagai jenis.

"Kemudian beberapa perhiasan atau barang-barang branded juga sudah kita lakukan penyitaan dan mungkin ini tidak akan berhenti sampai di sini," ucapnya.

Berdasarkan penelusuran polisi, bisnis narkotika Kadafi terkait dengan jaringan peredaran narkoba internasional, Fredy Pratama.

Baca juga: Terungkapnya Sindikat Narkoba Terbesar, Master Mind Fredy Pratama yang Buron, Peran Ratu Narkoba, hingga Rp 10,5 T Aset Disita

Siapa Fredy Pratama?


Kepala Bareskrim Polri Komjen Pol Wahyu Widada mengatakan, Fredy Pratama merupakan otak dari jaringan peredaran narkoba jenis sabu dan ekstasi.

Selain di Indonesia, gembong narkoba tersebut juga menggerakkan jaringan narkotika di Malaysia Timur.

“Fredy Pratama ini mengendalikan peredaran narkoba di Indonesia dari Thailand, dan daerah operasinya termasuk di Indonesia dan daerah Malaysia bagian timur, dan kami tentu sudah komunikasi dengan teman-teman dari Royal Thai Police dan Royal Malaysia Police,” ungkapnya, dikutip dari Antara.

Widada menuturkan, jaringan Fredy Pratama ini adalah sebuah sindikat yang rapi dan terstruktur.

Menurut Wanda, setiap orang yang dipekerjakan memiliki peran masing-masing, antara lain ada yang bagian operasional, bagian keuangan, pembuatan dokumen, pengumpul uang, dan sebagainya.

Widada menjelaskan, Polri telah memburu jaringan Fredy Pratama sejak 2020 sampai 2023. Total ada 408 laporan polisi yang diungkap dengan jumlah tersangka sebanyak 884 orang.

Sedangkan, 39 tersangka yang ditangkap dalam operasi "Escobar Indonesia" dimulai dari periode Mei 2023. Salah satu dari 39 orang yang diringkus polisi adalah APS.

Polisi menyebut sindikat Fredy Pratama ini adalah sindikat narkoba yang besar se-Indonesia.

Baca juga: Peran Ratu Narkoba, Selebgram Asal Palembang dalam Sindikat Fredy Pratama

 

Penangkapan selebgram Palembang

Mobil milik selebgram asal Palembang berinisial APS yang kini disita Polda Lampung, Rabu (30/8/2023).KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA Mobil milik selebgram asal Palembang berinisial APS yang kini disita Polda Lampung, Rabu (30/8/2023).

Untuk diketahui, APS dibekuk oleh Direktorat Narkoba (Ditnarkoba) Polda Lampung pada 26 Agustus 2023 di Palembang, Sumatera Selatan. Polisi kemudian menetapkan APS sebagai tersangka.

Direktur Ditnarkoba Polda Lampung Kombes Erlin Tangjaya mengungkapkan, APS ditetapkan sebagai tersangka setelah polisi memeriksa sejumlah saksi.

Baca juga: Jaringan Narkotika Suami Selebgram Palembang Libatkan Perwira Polisi di Lampung

Di samping itu, polisi juga sudah mengantongi dua alat bukti lain yang menunjukkan keterlibatan APS dalam jaringan narkoba internasional.

"Ada dua alat bukti yang menjadi dasar penetapan status yang bersangkutan," tutur Erlin, Kamis (31/8/2023).

Baca juga: Selebgram Palembang Jadi Tersangka Peredaran Narkotika Jaringan Internasional

Sumber: Kompas.com (Penulis: Rachel Narda Chaterine, Tri Purna Jaya | Editor: Icha Rastika, Teuku Muhammad Valdy Arief), Antara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Terlibat Korupsi, Kabiro Pemerintahan Sumbar Dinonaktifkan

Terlibat Korupsi, Kabiro Pemerintahan Sumbar Dinonaktifkan

Regional
Matahari Tepat di Atas Kabah, 1.200 Titik di Kebumen Diukur Kembali Arah Kiblatnya

Matahari Tepat di Atas Kabah, 1.200 Titik di Kebumen Diukur Kembali Arah Kiblatnya

Regional
Pembangunan 'Sheet Pile' di Kawasan Rob Tambaklorok Rampung Akhir Juni 2024

Pembangunan "Sheet Pile" di Kawasan Rob Tambaklorok Rampung Akhir Juni 2024

Regional
Patuhi Keputusan Mendikbud, Unnes Pastikan Tak Ada Kenaikan UKT dan IPI

Patuhi Keputusan Mendikbud, Unnes Pastikan Tak Ada Kenaikan UKT dan IPI

Regional
Korupsi Ganti Rugi Lahan Tol Padang-Pekanbaru Jilid II, Kejati Kantongi Nama Tersangka

Korupsi Ganti Rugi Lahan Tol Padang-Pekanbaru Jilid II, Kejati Kantongi Nama Tersangka

Regional
Balap Liar Depan Rumdin Kapolda Kalbar Meresahkan, 11 Motor Trail Diamankan

Balap Liar Depan Rumdin Kapolda Kalbar Meresahkan, 11 Motor Trail Diamankan

Regional
Dibangun di Kawasan Rawan Rob Tambaklorok, Rumah Apung Tahan Gempa Diresmikan

Dibangun di Kawasan Rawan Rob Tambaklorok, Rumah Apung Tahan Gempa Diresmikan

Regional
Pulang Kongko, 2 Remaja Dikejar Geng Motor dan Dilempar Molotov

Pulang Kongko, 2 Remaja Dikejar Geng Motor dan Dilempar Molotov

Regional
Dugaan Korupsi Dinas Pendidikan Sumbar, Kepala Biro sampai Guru Jadi Tersangka

Dugaan Korupsi Dinas Pendidikan Sumbar, Kepala Biro sampai Guru Jadi Tersangka

Regional
Penjaringan Pilkada Kota Tegal di Partai Gerindra Ditutup, 12 Nama Mendaftar

Penjaringan Pilkada Kota Tegal di Partai Gerindra Ditutup, 12 Nama Mendaftar

Regional
Komedi Putar di Lampung Roboh, Diduga karena Baut Tiang Penyangga Patah

Komedi Putar di Lampung Roboh, Diduga karena Baut Tiang Penyangga Patah

Regional
Pria di Malinau Coba Perkosa Kerabat Majikannya, Tiga Kali Aksinya Gagal

Pria di Malinau Coba Perkosa Kerabat Majikannya, Tiga Kali Aksinya Gagal

Regional
Waspada Penipuan Berkedok Pembangunan Median Jalan Purworejo-Yogyakarta, Pelaku Minta Sejumlah Uang

Waspada Penipuan Berkedok Pembangunan Median Jalan Purworejo-Yogyakarta, Pelaku Minta Sejumlah Uang

Regional
Wapres Ma'ruf Amin Hadiri Ijtima Ulama di Bangka, Listrik Dipastikan Tak Padam

Wapres Ma'ruf Amin Hadiri Ijtima Ulama di Bangka, Listrik Dipastikan Tak Padam

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 28 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 28 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com