Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilaporkan Kasus Pelecehan Seksual, Bupati Maluku Tenggara Disebut Telah Nikahi Korban dengan Mahar Rp 1 Miliar

Kompas.com - 14/09/2023, 11:55 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Bupati Maluku Tenggara, TH dilaporkan atas dugaan pelecehan seksual terhadap seorang perempuan karyawan kafe berinisial TA (21).

Kafe itu diketahui milik Bupati yang berlokasi di Kawasan Air Salobar, Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon. Kafe itu persis berdampingan dengan rumah TH.

Laporan resmi telah dimasukan ke SPKT Podla Maluku, Jumat (1/9/2023) dengan nomor laporan TBL/230/IX/2023/MALUKU/SPKT.

Berdasarkan informasi dari ruang pemeriksaan SPKT Polda Maluku, dugaan pelecehan terjadi pada April 2023. Saat itu korban dipanggil dan diminta untuk memijat terduga di kamar.

Menurut korban, terlapor memaksa memegang bagian tubuhnya hingga terjadi pelecehan. Pada Agustus 2023, terlapor disebut melakukan hal serupa dan ditolak oleh pelapor.

Penolakan tersebut berujung pemecatan korban sebagai karyawan kafe.

Baca juga: Bupati Maluku Tenggara Dilaporkan ke Polisi atas Dugaan Pelecehan Seksual ke Karyawannya

Bupati disebut nikahi korban

Kini Bupati TH dikabarkan telah menikahi korbannya pada Jumat (8/9/2023). Pernikahan dilakukan setelah laporannya dicabut pada Rabu (6/9/2023).

Hal tersebut diungkapkan oleh pendamping korban, Othe Patty.

"Iya hari Jumat kemarin," ujar Othe

Ia mengatakan, mahar yang diberikan cukup fantastis yakni Rp1 miliar.

"Maharnya itu diantar langsung oleh kontraktornya bupati ke Jakarta," lanjut Othe.

Pernikahan siri tersebut dilakukan di Kota Tual, Maluku dan paman korban menjadi wali pernikahan tersebut.

Sementara itu saat pernikahan berlangsung, korban tak berada di lokasi, melainkan di Jakarta.

Baca juga: Gelar Ritual Adat dan Doa Bersama, Warga 2 Desa di Maluku Tenggara Sepakat Akhiri Konflik

Menurut Othe, pernikahan itu pastinya telah diketahui oleh orangtua korban yang sempat melaporkan bupati atas tindak pidana.

Othe meyakini, korban dipaksa untuk menerima lamaran dari Thaher. Meski begitu, ia masih akan mengawal kasus ini.

"Kami akan kawal terus kasus ini," tandasnya.

Ia mengatakan korban sempat melakukan percobaan bunuh diri diduga karena adanya tekanan psikologis karena intimidasi yang diterimanya.

Menurutnya, korban sempat menyayat nadi hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Selain itu, korban juga sempat meminum obat keras.

"Sewaktu mendampingi korban, saya melihat 7 luka bekas sayatan di lengan kiri korban. Saya bilang buat dia untuk jangan sakiti diri sendiri," tutur Patty dalam jumpa pers, Selasa (12/9/2023).

Baca juga: Kasus Bentrokan Warga di Maluku Tenggara, Polisi Kembali Tangkap Seorang Pelaku

"Bahkan pada beberapa hari sebelum pemeriksaan dia juga sempat mau mengakhiri hidupnya dengan meminum obat," tambahnya.

Dengan guncangan yang dialami korban, Othe dan juga keluarga terus berupaya menenangkannya.

"Dia pernah berusaha untuk bunuh diri karena psikisnya tertekan, saya arahkan dia agar untuk menyayangi tubuhnya," tandasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com