Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badak Bercula Satu Jadi Maskot Piala Dunia U-17, Pj Gubernur Banten Bangga

Kompas.com - 08/09/2023, 15:28 WIB
Rasyid Ridho,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) telah meluncurkan maskot resmi Piala Dunia U-17 atau FIFA U-17 World Cup Indonesia 2023.

Federasi sepakbola internasional itu memilih badak jawa bercula dengan diberi nama Bacuya (badak cula cahaya) sebagai maskotnya.

Badak bercula merupakan hewan dilindungi dan keberadaannya sangat langka di Indonesia. Saat ini, badak bercula satu hanya ada dan hidup berkembangbiak di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) Kabupaten Pandeglang, Banten.

Baca juga: Maskot Piala Dunia U20 2023: Bacuya Badak Cula Cahaya Lambangkan Indonesia

Bacuya (Badak Cula Cahaya) menjadi maskot turnamen FIFA U-17 World Cup Indonesia 2023 alias PIala Dunia 2017 di Indonesia. FIFA Bacuya (Badak Cula Cahaya) menjadi maskot turnamen FIFA U-17 World Cup Indonesia 2023 alias PIala Dunia 2017 di Indonesia.

Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Banten Al Muktabar mengaku bangga maskot turnamen FIFA U-17 World Cup Indonesia 2023 yang dipilih adalah hewan endemik yakni badak bercula satu.

"Itukan hewan yang langka dan keberadaannya di Banten. Maka secara entitasnya bahwa kita perlu kenalkan ke dunia, di samping dunia telah mengetahuinya. Tapi kita mengenalkannya dengan posisi Banten dan itu baik sekali," kata Al Muktabar di Serang, Jumat (8/9/2023).

Al Muktabar juga berharap dengan dipilihnya Bacuya sebagai maskot dapat mendorong semua pihak untuk bersama-sama berperan menjaga dan melestarikannya.

"Mudah-mudahan ini bisa kita gunakan sebagai kemaslahatan masyarakat Banten dengan dijadikannya badak bercula satu, icon yang berasal dari Banten," ujar Al Muktabar.

Dikutip dari situs Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, filosofi maskot Bacuya adalah badak jawa muda sangat pemalu dan pendiam.

Terlepas dari karakteristik ini, rasa ingin tahunya memaksa untuk berlari dengan tabah ke lapangan seperti ingin mencari sesuatu. Nuansa rumput hijau memotivasinya sampai dia menemukan sepak bola.

Baca juga: Arti dan Makna Bacuya, Badak Jawa yang Jadi Maskot Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia

 

Tiba-tiba sesuatu yang luar biasa terjadi. Tanduknya menyala dengan warna-warna baru. Momen ini yang mengubah Bacuya. Setiap kali bermain sepak bola dengan seseorang, tanduk Bacuya akan bersinar lebih terang.

Energi yang diberikan sepak bola kepada orang-orang sama dengan energi yang menerangi Bacuya.

Bacuya adalah pembela yang memperjuangkan hak anak muda untuk bersenang-senang dan berekspresi. nDia adalah penjaga talenta muda dan mercusuar untuk masa depan sepak bola. Bacuya siap bangkit bersama generasi baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com