SIKKA, KOMPAS.com - Sebanyak 31.657 Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) di tiga kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT) belum membayar iuran bulanan ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan setempat.
Adapun total tunggakan ribuan peserta ini mencapai Rp 67 miliar.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Maumere I Gusti Ngurah Ari Mayanugraha menyebutkan, tiga kabupaten itu, yakni Sikka, Flores Timur, dan Lembata,
"Per September 2023, total PBPU yang menunggak di BPJS Kesehatan Cabang Maumere sebanyak 31.657 peserta. Sikka, 16.444 peserta, Flores Timur, 8.762 peserta, Lembata 6.551 peserta," ungkap Mayanugraha kepada wartawan di Kantor BPJS Cabang Maumere, Kamis (7/9/2023).
Baca juga: Kepesertaan BPJS Kesehatan PBID di Malang Dinonaktifkan, Dinkes Sebut karena Tak Tepat Sasaran
Mayanugraha menerangkan, di Kabupaten Sikka peserta kelas 1 yang menunggak 1.382 orang; kelas 2, sebanyak 1.926 orang; kelas 3, ada 13.036 orang. Total tunggakan sebesar Rp 36.518.739.549.
Lalu, Lembata, peserta kelas 1 yang menunggak 184 orang; kelas 2, terdapat 286 orang; kelas 3, ada 6.081 orang. Total tunggakan sebesar Rp 12.320.830.120.
Sementara Flores Timur, jumlah peserta kelas 1 yang menunggak 476 orang; kelas 2, sebanyak 860 orang; kelas 3, sebanyak 7.426 orang. Totalnya tunggakan sebesar Rp 18.699.535.510.
Menurut Mayanugraha, ada beberapa faktor penyebab peserta tidak membayar iuran BPJS.
Misalnya, tunggu sakit baru bayar, ada juga yang beranggapan bahwa iuran adalah tanggung jawab pemerintah.
"Kita harapkan jangan menunggu sakit baru bayar. Nanti tunggakan besar, bingung mau bayar. Ujung-ujungnya Pemda yang tanggung," katanya
Mayanugraha menerangkan BPJS Kesehatan telah menghadirkan program Rencana Pembayaran Bertahap (REHAB).
Baca juga: Dirut BPJS Kesehatan Sebut Sepertiga Peserta JKN Derita Hipertensi
Program ini ditujukan bagi peserta pada segmen PBPU dan Bukan Pekerja (BP) yang memiliki tunggakan iuran program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Hanya saja, hingga saat ini baru 402 beserta yang sudah mendaftar program Rehab. 133 peserta sudah lunas, 269 masih proses mencicil.
"Bayangkan dari 31.657 peserta baru 402 orang yang masuk ke dalam program Rehab. Ini yang menjadi tugas kami dan pemda ke depan," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.