Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Keterlibatan Orang Kuat di Kasus Pembunuhan Iwan Boedi, Polisi: Kami Berupaya Ungkap Kasusnya

Kompas.com - 24/08/2023, 19:13 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Jaringan Lintas Agama untuk Kemanusiaan (Jalak) melakukan aksi jalan kaki dari Kantor Gubernur Jawa Tengah (Jateng) menuju Mapolda Jateng. 

Aksi jalan kaki tersebut merupakan peringatan meninggalnya Iwan Boedi saksi kasus korupsi yang dibunuh dengan keji di Kawasan Pantai Marina Kota Semarang. 

Belum terungkapnya kasus tersebut membuat banyak orang menduga-duga soal keterlibatan orang kuat sehingga kasus tersebut kian jauh tersentuh oleh hukum.

Baca juga: Satu Tahun Tewasnya Iwan Boedi Tak Terungkap, Warga Aksi Jalan Kaki ke Polda Jateng

Menanggapi hal itu, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Satake Bayu Setianto mengatakan, saat ini penyidik gabungan sedang melakukan upaya pengungkapan. 

"Kita belum memastikan itu. Tapi di satu sisi kita sedang berupaya mengungkap kasusnya," kata Satake saat ditanya soal keterlibatan orang kuat di kasus pembunuhan Iwan Boedi pada Kamis (24/8/2023). 

Dia menjelaskan, sampai saat ini Polda Jateng dan Polrestabes Semarang sedang berupaya melakukan pengungkapan kasus tersebut. 

"Dan kasusnya memang sedang dalam proses penyelidikan terkait untuk mengungkap siapa pelakunya," kata dia. 

Baca juga: 5 Fakta Kasus Pembunuhan Iwan Boedi di Semarang Setahun Lalu, Ada Dugaan Motif Politik

Untuk itu, dia meminta agar masyarakat juga ikut membantu agar kasus pembunuhan saksi kasus korupsi hibah tanah itu dapat segera selesai.

"Kami mohon bantuan dari rekan-rekan semua supaya kasusnya segera terungkap," imbuhnya. 

Sementara itu, Koordinator Aksi Jalak, Natael Bremana mengatakan, satu tahun semenjak peristiwa pembunuhan Iwan Boedi (PNS Bapenda Kota Semarang) belum juga menemukan titik terang. 

"Siapa pelaku dan motifnya belum terang," jelasnya.

Dia mengaku khawatir, jika penyelesaian kasusnya seperti apa yang dialami oleh Marsinah, Udin, Wiji Tukul dan Munir.

"Otak pelakunya sama sekali tak tersentuh," paparnya. 

Belum terungkapnya kasus tersebut membuatnya menduga-duga soa keterlibatan orang kuat sehingga kasus tersebut kian jauh tersentuh oleh hukum.

"Jangan sampai asumsi-asumsi seperti ini menggelinding bak bola salju di tengah masyarakat," imbuhnya. 

Seperti diketahui, Iwan Boedi merupakan saksi kasus korupsi hibah tanah di Kecamatan Mijen, Kota Semarang. Dia ditemukan tewas di Kawasan Pantai Marina dengan keadaan dimutilasi dan hangus terbakar. 

Aksi jalan kaki peringatan satu tahun tewasnya Iwan Boedi di Mapolda Jateng 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com