Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meneliti Konsep Hilal, Rektor UIN Walisongo Semarang Tersandung Kasus Dugaan Plagiat

Kompas.com - 15/08/2023, 17:57 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Imam Taufiq tesandung kasus dugaan plagiat dalam penelitiannya yang membahas soal konsep hilal dalam perspektif tafsir Quran dan astronomi modern.

Imam Taufiq diduga melakukan plagiasi tesis milik Muh Arif Royyani yang berjudul "Memadukan Konsep Hilal dalam Tafsir Al-Qur'an dan Astronomi Modern".

Arif Royyani mengaku tiba-tiba dimintai klarifikasi oleh Direktur Sumber Daya Ditjen Perguruan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) soal dugaan plagiat itu. 

Baca juga: Dugaan Plagiat Hasil Karya, Seorang Pengusaha Laporkan Perusahaan Alat Panen Sawit

"Yang saya tahu tiba-tiba ada surat permohonan klarifikasi dan ada surat edaran ke Kemendikbud. Di situ sudah terlampir surat tugas. Beberapa orang yang di surat tugas itu ada yang tidak mengetahui dan mengetahui. Anehnya kan disitu," kata kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (15/8/2023).

Arif Royyani pun dimintai klarifikasi karena dalam penelitian Rektor UIN Walisongo itu, dirinya tercatat sebagai peneliti pembantu (research assistant). Padahal dia sama sekali tak masuk dalam tim penelitian itu.

"Saya bukan termasuk tim research assistant," katanya. 

Dia mengaku belum bisa menyimpulkan soal kebenaran dugaan plagiat tersebut. Dia hanya menunggu hasil penyelidikan tim verifikasi. 

"Sebenarnya untuk mengatakan plagiasi atau tidak itu belum bisa disimpulkan sekarang. Karena perguruan sedang menganalisis kembali sehingga nanti kesimpulannya benar-benar berdasarkan analisis yang mapan," kata dia.

Tim Verifikasi

Setelah kasus dugaan plagiat itu muncul ke permukaan, UIN Walisongo membuat tim verifikasi internal yang dipimpin oleh Erfan Soebahar. Tim verifikasi itu juga diisi pejabat penting seperti Dekan Fakultas Dakwa dan Komunikasi UIN Walisongo, Ilyas Supena.

Tim verifikasi juga sudah mengeluarkan rilis soal pernyataan dugaan plagiat tersebut yang berisi enam poin. Salah satunya mengatakan bahwa Muh Arif Royyani masuk sebagai tim pembantu peneliti.

Namun, sampai saat ini Arif Royyani mengaku belum pernah dimintai klarifiokasi oleh tim verifikasi bentukan UIN Walisongo soal keterlibatannya sebagai pembantu peneliti.

"Tidak benar, makanya kesimpulan yang disampaikan tim verifikasi sepihak. Saya tidak pernah ditanya dan dimintai keterangan. Tetapi kok ada kesimpulan seperti itu. Itu dari mana keterangannya," keluh Arif Royyani.

Kompas.com sudah berusaha menghubungi Rektor UIN Walisongo Semarang Imam Taufiq pada Senin (14/8/2023) untuk mengkonfirmasi soal dugaan plagiat tersebut.

Baca juga: Video Musik Jeon Somi Diduga Plagiat Karakter Manga, Agensi Minta Maaf

Namun, dia hanya mengirimkan rilis yang sudah ditandangani oleh  Moh. Erfan Soebahar. Sementara, untuk beberapa pertanyaan lain, Imam Taufiq tidak menjawab.

Di hari yang sama, kami juga menghubungi Moh. Erfan Soebahar untuk konfirmasi soal temuan tim verifikasi. Namun, Erfan Soebahar meminta agar konfirmasi ke anggota Tim Verifikasi Ilyas Supena.

Namun, sampai berita ini diterbitkan Ilyas Supena belum memberikan jawaban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mengenal Tradisi Peh Cun yang Identik dengan Fenomena Telur Berdiri

Mengenal Tradisi Peh Cun yang Identik dengan Fenomena Telur Berdiri

Regional
Malam Ini Gunung Lewotobi Meletus Lagi, Tinggi Kolom Abu 700 Meter

Malam Ini Gunung Lewotobi Meletus Lagi, Tinggi Kolom Abu 700 Meter

Regional
Jembatan di Seram Barat Maluku Ambruk, Warga Terpaksa Menyeberang Sungai

Jembatan di Seram Barat Maluku Ambruk, Warga Terpaksa Menyeberang Sungai

Regional
Punya Kualitas, Mendag Zulhas Minta Batik Banten Jejaki Pasar Ekspor

Punya Kualitas, Mendag Zulhas Minta Batik Banten Jejaki Pasar Ekspor

Regional
Dugaan Korupsi Disdik Sumbar, 1 Tersangka Kembalikan Uang 'Fee' Rp 60 Juta

Dugaan Korupsi Disdik Sumbar, 1 Tersangka Kembalikan Uang "Fee" Rp 60 Juta

Regional
Penyebar Video Asusila Mantan Mahasiswa di Jambi Ditangkap, Pelaku Ternyata Tukang Servis Hp

Penyebar Video Asusila Mantan Mahasiswa di Jambi Ditangkap, Pelaku Ternyata Tukang Servis Hp

Regional
Jamkrida Babel Dibekukan, Plh Gubernur: Penuhi Dulu Semua Catatan BPK

Jamkrida Babel Dibekukan, Plh Gubernur: Penuhi Dulu Semua Catatan BPK

Regional
Beras Penyumbang Terbesar Inflasi di Bangka Belitung

Beras Penyumbang Terbesar Inflasi di Bangka Belitung

Regional
Dugaan Korupsi di Dinas Pendidikan Sumbar, Kejati Sita Ponsel Tersangka DRS

Dugaan Korupsi di Dinas Pendidikan Sumbar, Kejati Sita Ponsel Tersangka DRS

Regional
Konferensi Internasional Pesantren dan Studi Islam, IAI An-Nawawi Hadirkan Imam Masjid Al Aqsa Palestina

Konferensi Internasional Pesantren dan Studi Islam, IAI An-Nawawi Hadirkan Imam Masjid Al Aqsa Palestina

Regional
Gara-gara Cemberut, Perempuan di Pekanbaru Dipukul Kekasihnya hingga Tewas

Gara-gara Cemberut, Perempuan di Pekanbaru Dipukul Kekasihnya hingga Tewas

Regional
Bangkai Paus Sperma Ditemukan di Perairan Raja Ampat

Bangkai Paus Sperma Ditemukan di Perairan Raja Ampat

Regional
Ratusan Buruh di Semarang Tolak Tapera: Program Tidak Masuk Akal

Ratusan Buruh di Semarang Tolak Tapera: Program Tidak Masuk Akal

Regional
Gempa M 5,1 Guncang Sumbawa Barat, Terasa sampai Denpasar

Gempa M 5,1 Guncang Sumbawa Barat, Terasa sampai Denpasar

Regional
10 Persen Produk UMKM Banten Tembus Pasar Internasional, Terbanyak Eropa

10 Persen Produk UMKM Banten Tembus Pasar Internasional, Terbanyak Eropa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com