Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cemburu, Oknum Polisi di Merauke Aniaya Mantan Kekasih

Kompas.com - 14/08/2023, 15:45 WIB
Fuci Manupapami,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MERAUKE, KOMPAS.com - Seorang oknum anggota polisi Merauke, Papua Selatan, Aipda ZM, diduga menganiaya seorang wanita yang merupakan mantan kekasihnya hingga mengalami cedera pada tangan kirinya.

"Saya dikejar, saya lari namun jatuh tersungkur di atas aspal dan si pelaku begitu mendapati saya, saya langsung dianiaya menggunakan alat tajam," kata korban, Nurindah (27), saat diwawancarai di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Merauke, Senin (14/08/2023).

Nurindah mengaku telah menjalani hubungan gelap dengan pelaku yang sudah beristri selama empat tahun. Namun, pelaku cemburu saat mengetahui korban memiliki kekasih lagi.

Kejadian penganiayaan itu, kata Nurindah, terjadi pada 12 Agustus 2023 malam di kos-kosan miliknya di kawasan Seringgu, Kecamatan Merauke.

Baca juga: Kebakaran di Kampung Wogekel Merauke, Rumah Warga dan Pos TNI-Polri Hangus

Awalnya, pelaku menipu korban dengan alasan menitipkan uang kepada seorang sopir mobil rental untuk diserahkan kepada korban.

Korban yang curiga meminta tolong temannya untuk mendatangi sang sopir dan mengambil uang tersebut.

Baca juga: Kunjungi Merauke Setelah Dilantik, Pangdam XVII Cenderawasih: Menyampaikan Kebijakan dalam Tugas TNI

Teman korban yang baru berjalan keluar dari kamar kos tiba-tiba lari dan berteriak minta tolong. Korban kaget dan melihat pelaku telah memegang sebilah parang dan berlari menuju korban.

"Ketika saya buka pintu rumah dia bacok jempol tangan kiri, saya lari ke kamar, baru sampai di pintu kamar dibacok lagi tangan kanan, akhirnya saya berlari keluar menuju mobil tapi sopirnya langsung tancap gas, saya dikejar dan saya terjatuh lalu dia dapati saya dan saya dianiaya," terangnya.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Merauke AKBP Sandi Sultan membenarkan kejadian penganiayaan oleh oknum anggotanya itu.

"Terkait dengan anggota yang melakukan penganiayaan kepada seseorang, saya akan benturkan dengan hukum, apalagi penganiayaan yang menyebabkan seseorang cacat seumur hidup," kata Sandi saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (14/8/2023).

Pihaknya akan melakukan pemeriksaan terhadap oknum anggotanya itu. Pihaknya juga telah menahan pelaku.

"Setelah kejadian, saya mendapatkan laporan dan hari itu juga sudah saya masukkan ke dalam sel. Kalau memang pantas akan di-PTDH sesuai hasil keputusan pengadilan," jelasnya.

Baca juga: Cerita Warga Kampung Marga Mulya Merauke, Tiap Hari Kumpulkan Uang hingga Rp 83 Juta untuk Bangun Pos Polisi

"Kasus ini telah saya laporkan kepada Bapak Kapolda, Wakapolda, Kabid Propam dan petunjuk Kapolda segera ditindaklanjuti. Harapan Bapak Kapolda, anggota Polri sebagai pelayan bukan preman. Oknum-oknum yang seperti ini harus ditindak tegas sehingga tidak merusak citra Polri," kata Sandi.

Terkait dengan biaya pengobatan korban selama dirawat di RSUD Merauke, pihaknya mengatakan akan berkoordinasi kembali dengan Kasat Reskrim Polres Merauke.

Kini, korban masih menjalani perawatan intensif di ruang bedah Rumah Sakit Umum Daerah Merauke dengan kondisi luka bacok di sekujur tubuhnya dan korban harus kehilangan ketiga jarinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com