Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Kota, Baru Tahu Harimau Sumatera Bisa Berenang dan Panjat Pohon

Kompas.com - 14/08/2023, 07:05 WIB
Tri Purna Jaya,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Sejumlah warga Kota Bandar Lampung baru mengetahui harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) ternyata bisa memanjat pohon dan berenang.

Fakta ini diketahui setelah warga tersebut mengunjungi Lembaga Konservasi (LK) Lembah Hijau saat gelaran Global Species Management Plan (GSMP), Minggu (13/8/2023).

Astuti (35) yang datang bersama keluarganya merasa takjub melihat harimau Sumatera bernama Vidi di kandang peraga.

"Baru kali ini saya lihat harimau Sumatera secara langsung," kata Astuti, Minggu.

Baca juga: Cerita Rakyat tentang Orang Miskin dan Harimau

Dalam kandang berukuran luas 30x35 meter tersebut, harimau betina itu terlihat leluasa berperilaku seperti di alam liar.

Harimau berusia sekitar 17 tahun itu tampak memanjat pohon untuk mengambil daging yang ditaruh pengelola.

Ketakjuban Astuti makin bertambah saat dia melihat Vidi melompat ke kolam buatan yang ada di dalam kandang peraga itu.

Di kolam yang menyerupai sungai itu, Vidi lalu berenang hilir mudik dengan lincah.

Astuti mengaku baru mengetahui jika ternyata harimau adalah perenang yang andal.

"Bisa juga berenang ya, saya pikir kayak kucing, takut air. Bagus sih ini, anak-anak juga senang," kata dia.

Baca juga: Padamkan Kebakaran Hutan di Riau, Petugas Terobos Sarang Harimau Sumatera

Pengunjung lain, Destiana Sari (29) juga mengaku banyak hal yang baru tentang harimau Sumatera yang dia ketahui.

Dia mengatakan anak-anak juga lebih menyenangi belajar mengenai satwa liar dengan melihat langsung.

"Bagus edukasinya, sambil dijelasin sambil melihat di dalam kandang itu," katanya.

 

Sementara itu, Paramedis Veteriner LK Lembah Hijau Rasyid Ibransyah mengatakan gelaran GSMP ini dilakukan serentak di 3 benua dan 16 negara di Asia, Amerika dan Eropa.

Menurut Rasyid, program GSMP mengkampanyekan empat satwa endemik Indonesia yang terancam punah, yakni harimau sumatera, anoa, babi rusa, dan banteng jawa.

"Berhubung kita ada Harimau Sumatera, maka kita mengampanyekan satwa ini. Dalam program GSMP ini masing-masing LK punya program dan konsep sendiri dalam pelaksanannya," kata Rasyid.

Baca juga: 3 Penjual Kulit Harimau Kembali Ditangkap di Jambi, Harganya Tembus Rp 70 Juta

Dalam kampanye tersebut, Rasyid memberikan edukasi tentang Harimau Sumatera, mulai dari reproduksi hingga tingkah laku satwa dilindungi tersebut.

Untuk LK Lembah Hijau, dilakukan enrichment kepada harimau Vidi yakni pemberian makan daging segar yang kita letakkan di atas pohon.

"Ini untuk melatih indra penciuman, berburu, dan mengasah sifat alami harimau sumatera tersebut," kata Rasyid.

Baca juga: Andi Sukerman Tewas Diduga Diterkam Harimau Saat Panen Karet, Ditemukan Ibunya dengan Kondisi Mengenaskan

Rasyid mengatakan tujuan dari program GSMP ini salah satunya adalah upaya untuk menyelamatkan hewan dari kepunahan serta memberikan edukasi kepada masyarakat untuk peduli dalam pelestarian harimau sumatera.

"Kita juga tadi memberikan edukasi secara langsung kepada pengunjung yang datang ke Lembah Hijau dan melihat harimau sumatera," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Regional
DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

Regional
Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Regional
Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Regional
Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Regional
8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

Regional
Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Regional
Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Regional
Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

Regional
Jokowi: Harus Relokasi, Tak Mungkin Pembangunan di Jalur Bahaya Marapi

Jokowi: Harus Relokasi, Tak Mungkin Pembangunan di Jalur Bahaya Marapi

Regional
Sopir Mobil yang Terbakar di Banyumas Masih Misterius, Sempat Terekam Berjalan Santai Menjauhi TKP

Sopir Mobil yang Terbakar di Banyumas Masih Misterius, Sempat Terekam Berjalan Santai Menjauhi TKP

Regional
Pemkab Kediri Alokasikan Dana Hibah Rp 5 Miliar, Mas Dhito: Komitmen Tuntaskan PTSL

Pemkab Kediri Alokasikan Dana Hibah Rp 5 Miliar, Mas Dhito: Komitmen Tuntaskan PTSL

Regional
Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi Bagikan Sembako

Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi Bagikan Sembako

Regional
Masuk Musim Kemarau, 80 KK di Semarang Kekurangan Air Bersih

Masuk Musim Kemarau, 80 KK di Semarang Kekurangan Air Bersih

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com