Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joki Cilik Tewas di Arena Balapan, Diduga Alami Pendarahan Otak

Kompas.com - 13/08/2023, 18:46 WIB
Junaidin,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengungkap penyebab kematian joki cilik berinisial AB (12) setelah jatuh terpental dari punggung kuda saat latihan pada Minggu (13/8/2023) sekitar pukul 9.00 Wita.

Putra kedua pasangan suami istri Adi Hendra dan Fatimah tersebut diduga tewas akibat mengalami pendarahan otak, sebab tim medis rumah sakit menemukan luka lebam dan bengkak pada bagian kepala.

"Dicurigai adanya perdarahan otak dengan adanya lebam, bengkak pada bagian kepala pasien," kata Humas RSUD Bima, Muhammad Akbar saat dikonfirmasi, Minggu.

Baca juga: Joki Cilik di Bima Tewas Setelah Jatuh dari Punggung Kuda Saat Latihan

Akbar mengatakan, korban dalam keadaan tidak sadarkan diri saat dibawa oleh keluarganya ke rumah sakit.

Tim medis saat itu langsung memberi pertolongan pertama dengan resusitasi jantung paru atau RJP, namun tak berselang lama pasien dinyatakan meninggal dunia.

"Pasien hanya beberapa jam saja tadi di rumah sakit," ujarnya.

Selain dicurigai mengalami pendarahan otak, lanjut dia, hasil pemeriksaan medis ditemukan bekas luka pada bagian pinggan dan kedua kaki pasien.

Baca juga: Joki Cilik di NTB: Eksploitasi Anak dan Penyelewengan Budaya...

Sebelumnya, seorang joki cilik di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), tewas setelah terjatuh dari punggung kuda saat latihan di arena pacuan Desa Panda, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima pada Minggu (13/8/2023) sekitar pukul 9.00 wita.

Korban berinisial AB (12), warga Lingkungan Kampung Lewi, Kelurahan Rabangodu Utara, Kota Bima.

Bocah kelas 5 sekolah dasar (SD) tersebut tewas tak lama setelah mendapat perawatan dari tim medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima.

"Dia jatuh di arena Panda saat latihan untuk persiapan lomba di Kota Bima," kata Junaidin, paman korban saat ditemui di rumah duka, Minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com