KOMPAS.com - Sejumlah ibu di Desa Tanjunganom, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, berbondong-bondong pagi buta menyiapkan sarapan untuk Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Minggu (6/8/2023).
Seperti diketahui, Ganjar Pranowo menginap di salah satu rumah warga milik Agung (28) dan Noviana (26), pasutri Desa Tanjunganom.
Pagi buta, ibu-ibu Desa Tanjunganom rela bangun pagi buta demi memasak sarapan untuk Ganjar. Mereka membawa aneka makanan yang disiapkan sejak sebelum fajar.
"Enggak pernah ada pejabat yang mau datang ke desa kami, bahkan sampai menginap. Makanya kami mau memberikan yang terbaik buat Pak Ganjar. Ini tadi bangun jam 3 pagi, masakin sarapan pak Ganjar," kata Siti, salah satu warga.
Tidak hanya Siti, puluhan ibu-ibu di Desa Tanjunganom juga bangun pagi dan membuat sarapan untuk Ganjar.
Baca juga: Baliho Ganjar di Kupang Dicopot Pemilik Lahan karena Pasang Tanpa Izin
Kapan lagi bisa masak buat Pak Ganjar, jadi ini ramai-ramai masak biar bisa sarapan bareng sama Pak Ganjar," ucapnya.
Makanan yang dibawa warga itu beraneka ragam. Ada lele mangut, mie goreng, gudangan, acar, tempe goreng dan aneka lauk khas desa lainnya. Semua makanan disajikan di atas daun jati dan daun pisang, dihidangkan di atas tikar dengan cara lesehan.
Ketika Ganjar keluar dari rumah Noviana, ia langsung disambut warga. Ganjar langsung diajak sarapan bersama dengan menu buatan warga itu.
"Sugeng injing pak, pripun istirahate nyaman mboten (selamat pagi pak, bagaimana istirahatnya nyenyak tidak). Niki warga nyuwun sarapan bareng Pak Ganjar, mumpung ting mriki," ucap Kepala Desa Tanjunganom.
Usai sarapan, Ganjar dan warga ngobrol bersama. Warga dengan semangat mengeluarkan keluh kesah pada Ganjar. Sejumlah persoalan disampaikan, mulai banjir, bantuan PKH, kemiskinan dan problem lainnya.
Baca juga: Pagi Buta, Ibu-ibu di Pati Sudah Memasak Sarapan untuk Ganjar Pranowo
"Iya biasanya kalau dengan ngobrol santai seperti ini, semua uneg-uneg masyarakat bisa keluar semua. Kita coba dengarkan dan carikan solusi," kata Ganjar.
Selain mendengarkan curhat warga, momentum menginap di rumah warga dijadikan Ganjar sebagai sarana edukasi. Misalnya terkait banjir, Ganjar mengajak masyarakat peduli lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
"Tadi disampaikan problem banjir, sekalian saya mengedukasi jangan buang sampah sembarangan. Saat ngobrol warga mengaku, buang sampahnya di sungai. Perilaku ini yang harus diubah," jelasnya.
Termasuk curhatan lain soal kelangkaan pupuk hingga bantuan PKH. Ganjar selalu mengatakan, bahwa bantuan pemerintah hanya untuk warga miskin.
"Tapi tidak jarang bantuan itu tidak tepat sasaran, misalnya tadi mengaku kaya tapi dapat PKH. Nah masyarakat mesti diedukasi, selain itu pemerintah juga berkewajiban untuk menyelesaikan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.