Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekeringan Landa Wonogiri, Debit Air Menurun, Pemkab Bangun Sumur

Kompas.com - 03/08/2023, 12:43 WIB
Muhlis Al Alawi,
Khairina

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com-Puncak musim kemarau berdampak pada turunya debit air pada sumber air di Kabupaten Wonogiri.

Untuk mencukupi kebutuhan air bersih saat kekeringan, Pemerintah Kabupaten Wonogiri membangun beberapa sumur di wilayah selatan dengan anggaran mencapai Rp 3,9 milyar.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo yang dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon seluler, Rabu (3/8/2023) menyatakan kekeringan berdampak turunnya debit air sumber-sumber mata air hingga menjadi empat liter perdetik.

“Problem yang kami hadapi adalah berkurangnya sumber debit air. Kemarin kami menggelar rapat koordinasi dengan PDAM melaporkan turunya debit air yang semula 10 liter per detik tinggal 6 liter hingga 4 liter. Itu yang menyebabkan suplainya (air bersih) berkurang,” kata pria yang akrab disapa Jekek ini.

Baca juga: Tinggal Air yang Dimasaknya ke Depan, Dapur Warga di Wonogiri Terbakar, 10 Kambingnya Terpanggang

Agar warga di wilayah selatan tak kekurangan air bersih, kata Jekek, Pemkab Wonogiri membangun sumur untuk menambah debit air bersih. Dengan demikian suplai air bersih kepada warga terpenuhi.

“Upaya yang kami lakukan untuk penambahan sumur-sumur debit air sudah dikerjakan dianggarkan Rp 3,9 M untuk jaringan utamanya. Harapannya ini untuk pemenuhan kebutuhan air bersih di wilayah selatan,” jelas Jekek.

Baca juga: Cegah Antraks Masuk Wonogiri, Bupati Jekek Tempatkan Petugas Khusus di Pasar Hewan

Jekek mengatakan, pembangunan sarana air bersih di wilayah selatan sangat membantu warga setempat mudah mendapatkan air bersih.

Kondisi itu juga menjadikan aktivitas mobil tangki penjual air bersih di wilayah selatan Kabupaten Wonogiri cukup banyak berkurang.

Hanya saja, pemanfaatan air bersih yang didapatkan masyarakat baru di level hydran umum (HU) belum semuanya sampai ke sambungan rumah (SR). Kendati demikian, hal itu sangat membantu masyarakat yang tinggal di wilayah selatan seperti Paranggupito dan Pracimantoro.

“Air bersih tertangani baru di level HU belum level SR. Meski di level HU sangat membantu sehingga aktivitas tangki sudah cukup banyak berkurang di wilayah selatan,” jelas Jekek.


Jekek optimistis pembangunan sumur-sumur di wilayah selatan akan menjadikan akses warga terhadap air bersih semakin mudah.

Pasalnya, dari anggaran pembangunan tersebut distribusi air bersih akan sampai langsung ke rumah warga.

“Dengan adanya penambahan anggaran Rp 3,9 miliar maka distribusi air bersih dapat langsung dari HU kemudian menuju Jaringan Distribusi Utama (JDU) lalu diikuti dengan sambungan rumah ke warga,” tutur Jekek.

Jekek menambahkan, Pemkab Wonogiri akan memberikan bantuan truk tangki air bila warga tak dapat lagi menjangkau ketersediaan air bersih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com