Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Mahasiswi Unram Diusir Warga di Lombok Utara karena Konten Medsos

Kompas.com - 25/07/2023, 05:00 WIB
Idham Khalid,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LOMBOK UTARA, KOMPAS.com- Sekretaris Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara Mahti menjelaskan awal mula warga desa mengusir seorang mahasiswi dari Universitas Negeri Mataram (Unram) yang sedang menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Menurut Mahti, peristiwa itu bermula dari unggahan story Instagram seorang mahasiswi KKN berinisial NWAP.

Baca juga: Mahasiswi KKN Diusir oleh Warga di Lombok Utara gara-gara Konten Medsos

"Yang melatarbelakangi sebenarnya, ada kegiatan UMKM di Kecamatan Kayangan, lokasi di Desa Kayangan. Waktu itu kegiatan memang jam empat sore, tapi mahasiswa ini diminta datang jam 2 siang agar membantu persiapan kegiatan tersebut," kata Mahti melalui sambungan telepon, Senin (24/7/2023).

Baca juga: Mahasiswi UNP yang Hilang Ditemukan Linglung, Kampus Harap Segera Pulih

Konten video

NWAP, kata Mahti, membuat unggahan video yang kemudian menyinggung perasaan warga desa setempat.

Namun Mahti menilai, hal yang dilakukan oleh NWAP tersebut hanya sekadar iseng semata. Tidak ada niatan untuk menjekkan warga desa.

"Sebenarnya kalau kita lihat sih, itu iseng, happy yang berlebihan begitu, sehingga tidak disadari membuat ketersinggungan beberapa pihak," kata Mahti.

Baca juga: Tempat Pembuangan Sampah di Gili Trawangan Lombok Utara Terbakar

Dipulangkan

Menurutnya konten tersebut telanjur tersebar sehingga memunculkan persepsi yang berbeda-beda.

"Tapi kan tidak semua orang memiliki pemahaman atau persepsi yang sama, sehingga semalam warga yang tidak menerima itu mendatangi posko mereka (mahasiswa KKN)," kata Mahti.

NWAP akhirnya dipulangkan untuk menghindari hal yang tak diinginkan.

"Iya kita pulangkan dulu NWAP, karena semalam emosi warga sedang panas. Takut karena emosi masyarakat melakukan hal yang tidak dkinginkan, karena masyarakat di luar Desa Kayangan juga ada yang datang," kata Mahti.

Diketahui para mahasiswa tersebut telah menjalani KKN selama lebih satu bulan, dan sekitar dua minggu lagi masa bakti KKN akan berakhir.

"Jumlahnya ada 10 orang, dua minggu lagi akan berakhir. Teman-temanya di sini masih menjalani KKN, hanya NWAP aja yang dipulangkan," kata Mahti.

Penjelasan pihak kampus

Terpisah, Koordinator Kerja Sama KKN Unram Misbahuddin menyampaikan permohonan maaf ke pada masyarakat Desa Kayangan atas peristiwa yang membuat masyarakat setempat tersinggung.

"Kami atas nama universitas meminta maaf ke pada masyarakat Desa Kayangan, atas kekhilafan mahasiswa kami," kata Misbah.

Baca juga: Dosen Unram Minta Komnas HAM Selidiki Dugaan Sikap Represif Satpam Saat Demo Mahasiswa

Misbah menuturkan bahwa mahasiswa yang bersangkutan telah meminta maaf pada warga.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Cerita Warga di Ponorogo Tandu Nenek Sejauh 2 Km Berobat, Derita Jalan Rusak Bertahun-tahun

Cerita Warga di Ponorogo Tandu Nenek Sejauh 2 Km Berobat, Derita Jalan Rusak Bertahun-tahun

Regional
Ketua MAKI Siap Bantu Blora Ajukan JR UU HKPD, Bupati Arief Sambut dengan Tangan Terbuka

Ketua MAKI Siap Bantu Blora Ajukan JR UU HKPD, Bupati Arief Sambut dengan Tangan Terbuka

Regional
Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Regional
Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Regional
Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Regional
Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Regional
Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Regional
Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Regional
Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Regional
Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Regional
Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com