SEMARANG, KOMPAS.com - Polisi telah mengamankan 4 pelaku pengeroyokan yang menewaskan korban yakni warga Meteseh, Semarang. Kini 6 pelaku lainnya masih dalam pengejaran.
"Yang di Meteseh pelakunya sudah kita tangkap, sampai dengan saat ini ada 4 dari 10 orang pelaku. 4 sudah kita amankan, 6 orang masih dalam pengejaran," tutur Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar saat ditemui di tempat kejadian pembuangan di Jalan Mugas Dalam, Senin (24/7/2023).
Kini keempat pelaku masih dalam proses pemeriksaan oleh Satreskrim Polrestabes Semarang. Sementara mengenai motif kejahatan, diduga disebabkan karena salah paham antara korban dengan gerombolan pelaku.
Baca juga: Pria di Semarang Tewas Dikeroyok Gerombolan Tak Dikenal, Ada Belasan Luka Tusukan di Tubuh Korban
"Motif yang di Meteseh diduga pelaku dengan kawan korban itu ada selisih paham, selisih pendapat, si korban ini mencoba menengahi, namun kemudian justru menjadi sasaran yg korban ini," lanjut Irwan.
Untuk diketahui, seorang lelaki dikeroyok gerombolan tidak dikenal, Minggu (22/7) sekitar pukul 01.00 WIB di Taman Meteseh, Kota Semarang, Jawa Tengah. Korban bernama Eko Ahmat Ariyadi, (27) alias Kodok, tewas dengan 14 tusukan di tubuhnya.
Warga Kampung Klipang, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang tewas di depan Puskesmas Rowosari, di Jalan Tunggu Raya, Kecamatan Tembalang, Semarang.
Menurut pengakuan rekan korban, Anam mengatakan kejadian bermula saat korban nongkrong bersama rekan-rekannya di Taman Meteseh.
Lalu gerombolan orang tak dikenal naik sepeda motor menghampiri tongkrongan korban dan mencari rekan korban bernama Ayub Yanuarrachman.
"Gerombolan naik motor lebih dari 10 orang, nyari orang lain tapi orang gak ada disitu, sudah pulang. Terus korban maju, bilang kalau mau ketemu saya temukan," ungkap Anam, Senin (24/7/2023).
Anam belum mengetahui inti permasalahannya, tapi tiba-tiba korban langsung diserang oleh gerombolan tersebut, tanpa ada cekcok. Lantaran takut dan nerasa kalah jumlah orang, korban bersama rekan-rekannya kabur menyelamatkan diri.
"Awalnya di Taman Meteseh. Terus kabur, teman-temannya pada pencar. Korban lari jatuh di depan Puskesmas, terus ditusuk-tusuk, dilempari batu juga. Paling parah punggungnya, banyak lukanya," bebernya.
Usai menyerang korban, gerombolan itu kabur meninggalkan lokasi. Anam mengatakan sebagian pelaku dan teman korban memang kenal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.