Koper milik penumpang kereta api di Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah (Jateng), dicuri oleh dua orang.
Pencurian pada Sabtu itu terjadi ketika korban, Muhammad Digjaya, sedang shalat di masjid stasiun.
Febriyanto (35) warga Kabupaten Kebumen, Jateng; dan Irwan Prasetyo (34) warga Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY); mengaku mencuri karena tidak memiliki uang.
Menurut Febriyanto, dirinya diberitahu oleh Irwan bahwa ada koper yang ditinggalkan penumpang di halaman masjid. Mereka kemudian menjual sejumlah isi koper.
"Kopernya kita buang di Kota Lama. Barang barangnya dibungkus plastik sama Irwan, terus kita jual Rp 100.000. Uangnya buat makan, sudah empat hari di sini (stasiun). Iya, tidur di masjid stasiun," ungkapnya di Markas Kepolisian Sektor (Polsek) Semarang Utara, Sabtu.
Baca selengkapnya: Koper Penumpang Kereta Api di Stasiun Tawang Semarang Dicuri Saat Korban Shalat
Warga di sekitar Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kabupaten Kulon Progo, DIY, mengeluhkan soal adanya kerusakan bangunan akibat embusan angin pesawat saat mendarat atau landing.
Kerusakan yang dialami warga dua RT di Pedukuhan Pasir Mendit, Kalurahan Jangkaran, antara lain genteng atap rumah dan masjid berhamburan, gapura rusak, serta pohon cemara udang tumbang.
“Landing itu buang angin. Anginnya kencang seperti kereta suaranya. Kalau pas kena pohon, banyak daun yang rontok,” tutur Dukuh (kepala dusun) Pasir Mendit, Nasir Bintoro, Minggu.
Terkait keluhan warga tersebut, Stakeholder Relation Manager Bandara YIA Ike Yutiane mengungkapkan, Angkasa Pura (AP) I sedang menjembatani komunikasi semua pihak mengenai persoalan itu.
Baca selengkapnya: Embusan Angin Pesawat Mendarat di Bandara YIA Rugikan Warga, Kepala Dusun: Genting Rontok dan Pohon Tumbang
Adz Rizqi (19), anak pengemudi ojol di Bandar Lampung, Lampung, lulus menjadi Bintara Polri.
Kesuksesan Rizqi ini ternyata ada peran dari Iptu Ahmad Saidi (52), anggota Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bandar Lampung. Ialah yang "menjebak" Rizqi yang awalnya hanya berkeinginan jadi sekuriti.
Saidi menjelaskan, seusai dirinya berbincang dengan ayah Rizqi yang merupakan teman kongkonya, Saidi meminta Rizqi untuk menemuinya.
Dengan dalih agar bisa lolos tes sekuriti, Saidi kemudian melatih fisik Rizqi. Setelah fisik Rizqi menjadi lebih baik, Saidi merayu Rizqi agar mencoba mengikuti tes Bintara Polri.
Rizqi akhirnya memberanikan diri mengikuti tes Bintara dan akhirnya lulus.
Saidi menerangkan, ia sengaja "menjebak" Rizqi karena melihat potensi yang dimiliki anak pengemudi ojol tersebut.
"Ayahnya bilang prestasi akademik, saat sekolah bagus, selalu dapat ranking. Saya pikir, ini bagus, tinggal jasmani (fisik) saja yang perlu ditingkatkan," bebernya, Sabtu.
Baca selengkapnya: Jebakan Anggota Polisi yang Mengubah Hidup Anak Driver Ojol...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.