Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Penjaga Jalan Lintasan Saat Kecelakaan KA Brantas Vs Truk di Semarang, Lari 400 Meter untuk Beri Kode

Kompas.com - 21/07/2023, 14:55 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Agus Setiawan, Penjaga Jalan Lintasan (PJL) dari Dishub Kota Semarang, Jawa Tengah harus lari sejauh sekira 400 meter demi memberi kode darurat kepada masinis Kereta Api 112 Brantas.

Hal tersebut ia lakukan sebelum terjadi kecelakaan KA Brantas dan truk di perlintasan Madukoro, Kota Semarang, Jawa Tengah pada Selasa (18/7/2023) sekitar pukul 19.30 WIB.

Ia memberikan kode khusus yang dikalangan mereka disebut sebagai kode 3 sebagai informasi bahwa di tengah perlintasannya ada truk berhenti.

Masinis yang mendapatkan kode tersebut segera merespon dengan memberikan kode 35.

Baca juga: 5 Hal soal Kecelakaan KA Brantas Vs Truk di Semarang, Antara Lain Aksi Masinis Selamatkan Penumpang

Setelah itu, masinis memfungsikan rem emergency sehingga cukup waktu untuk menyelamatkan diri dan ratusan penumpang.

"Saya berteriak ke sopir. Namun, karena kereta sudah dekat saya berlari sampai 400 meter ke arah barat atau arah kereta datang. Saya beri kode pakai hand lamp ke masinis habis itu saya dengar suara klakson disusul suara keluaran gas rem sebanyak tiga kali," paparnya kepada Tribun Jateng, Kamis (20/7/2023).

Namun kecelakaan tersebut tak bisa dihindarkan karena jarak terlalu sehingga tak cukup waktu untuk mengerem.

Agus mengatakan, sekira tiga menit sebelum kecelakaan, ia sudah mengaktifkan sirine bunyi di palang pintu sebagai tanda kereta hendak melintas.

Ia melakukan hal tersebut karena telah diberitahu pos sebelumnya jika ada KA Brantas dari arah Jakarta ke Blitar hendak melintas.

Baca juga: Aksi Masinis dan Asisten KA Brantas Selamatkan 626 Penumpang Saat Kereta Tabrak Truk di Semarang

Sementara di sisi lain, dari arah utara ke selaran, sebuah truk tetap melintas meski sudah ada suara sirine.

Nahasnya, truk tiba-tiba tersangkut ketika hendak melintasi rel kedua yang berada di sisi selatan.

"Truk lewat palang masih terbuka. Disusul palang menutup. Truk bukan mogok tapi tersangkut, mesin truk masih menyala," bebernya.

Menurutnya, sopir truk masih berusaha menyelamatkan diri dari sangkutan tersebut. Namun dari jeda waktu yang ada tak cukup untuk menyelamatkan diri.

"Sopir sempat melambaikan tangan ke arah kereta," katanya.

Selepas tabrakan antara kereta api dan truk, Agus mendengar teriakan histeris dari para penumpang.

Baca juga: Kecelakaan KA Brantas Vs Truk di Semarang, Sopir Bantah Kabur: Saya Trauma...

Banyak teriakan yang berujar kalimat kebakaran sehingga ada beberapa penumpang yang panik lalu berhamburan lewat pintu lokomotif.

Pengamatannya, para penumpang yang turun sebagian di gerbong satu dan dua.

"Saya sempat mengingatkan kepada penumpang di gerbong 4 supaya ga usah panik tetap di dalam gerbong," jelasnya.

Sesudah itu, ia lalu menghubungi korlap keamanan di Polsuska, dan call center 112.

"Pertama kali datang tim Damkar Kota Semarang, kedua dari Polsuska baru tim relawan menyusul," bebernya.

Baca juga: Pengakuan Sopir Truk Tronton yang Tertabrak KA Brantas: Tahu Tidak Boleh Melintas tapi Tetap Lewat

Insiden truk nyangkut

Menurutnya, kejadian serupa hampir terjadi ketika truk tangki melintas di perlintasannya. Seperti kejadian tiga bulan lalu.

Saat ini, masih ada waktu untuk memberitahu kereta untuk menunda perjalanan dan mengevakusi truk.

"Ada dua lah kejadian pernah tersangkut seperti itu. Tapi jeda dengan kereta panjang jadi bisa dihandel. Kemarin pas truk kejebak waktu mepet," ucapnya.

Ia pun mengingatkan kepada pengguna jalan untuk tetap mematuhi aturan yang ada sebab bukan karena sirine atau palang kereta, aturan sudah jelas pengguna jalan wajib mendahulukan perjalanan kereta api.

"Pengguna jalan juga wajib berhenti untuk mengawasi situasi keamanan perlintasan," tandasnya

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kecelakaan KA Vs Kontainer, Agus PJL Madukoro Semarang Lari 400 Meter untuk Kasih Kode ke Masinis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com