NUNUKAN, KOMPAS.com–Pasangan suami istri asal Nunukan, Kalimantan Utara, Suparman dan Adnjana, dapat menunaikan ibadah haji pada tahun ini.
Keduanya bisa langsung berangkat ke Arab Saudi tanpa harus menunggu antrean puluhan tahun dengan merogoh kocek sampai ratusan juta rupiah.
Suparman bercerita telah membayar Rp 628 juta ke salah satu agen travel agar bisa langsung berangkat.
Namun, setiba di Arab Saudi, pasangan suami istri ini menemukan ada yang berbeda dengan visa mereka.
Baca juga: Mendadak Jadi Miliarder, Warga Desa di Muaro Jambi Ramai-ramai Beli Mobil dan Naik Haji
Berbeda dengan kebanyakan jemaah haji lainnya dari Indonesia, Suparman dan istri menggunakan visa amil.
Dia mengatakan, ada beberapa masalah yang dihadapi karena masuk dengan visa itu.
"Rombongan kami tidak menggunakan baju ihrom waktu itu, dan saat dicek petugas Saudi, visanya amil. Kena dam (denda) kami semua, sekitar Rp 2 juta-an per orang," kata Suparman saat ditemui Sabtu (15/7/2023).
Setelah urusan tersebut selesai, mereka akhirnya menuju hotel dan lanjut beribadah, layaknya jemaah haji lainnya.
Hanya saja, rombongan dari sejumlah kota lain seperti Nunukan, Jombang, Trenggalek, dan Kediri ini, tidak menempati tenda sebagaimana rombongan haji umumnya.
"Sempat kami menempati tenda, tapi diusir karena memang bukan tenda punya rombongan haji kami. Kami melakukan ibadah haji itu di jalanan. Alasnya cuma kardus, panasnya luar biasa, sampai berkali kali siram air mineral ke kepala," tuturnya.
Baca juga: Penyebab Kericuhan di Bandara Makassar, Petugas Avsec Ditendang Penjemput Jemaah Haji
Kondisi tersebut, selalu terjadi, bahkan ketika rombongannya mencoba ikut berteduh di pohon kecil yang ada di pinggir jalan. Suparman mengaku pernah diusir oleh jemaah lain.
"Kami tuh terpaksa berhaji dengan pencar-pencar. Tidak ngumpul kayak haji-haji lain yang satu rombongan. Cari tempat neduh masing-masing karena cuacanya panas sekali," imbuhnya.