Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Tim Pengawas Sedikit, Bawaslu Babel Kerahkan Emak-emak Pantau Pemilu

Kompas.com - 13/07/2023, 15:00 WIB
Heru Dahnur ,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Jumlah tim pengawas di Kepulauan Bangka Belitung masih kalah jumlah dengan tim pelaksana teknis penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu).

Sehingga dibutuhkan pengawasan partisipatif dari berbagai elemen masyarakat.

Salah satunya yang potensial untuk melakukan pengawasan sekaligus mendongkrak jumlah pemilih adalah kelompok emak-emak atau aktivis perempuan.

"Kalangan perempuan punya peran di lingkungan keluarga dan ikut juga mengawasi keterwakilan perempuan dalam pemilu," kata Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kepulauan Bangka Belitung EM Osykar seusai warkshop pengawasan partisipatif Pemilu 2024 di Pangkalpinang, Kamis (13/7/2023).

Baca juga: Sebut Pemilu sebagai Loyalitas 5 Tahunan, Ganjar Ungkap Kedekatannya dengan Prabowo dan Anies

Osykar mengungkapkan, peran masyarakat umum dibutuhkan untuk pengawasan karena terbatasnya jumlah tim pengawas Bawaslu.

Untuk Kepulauan Bangka Belitung yang mencakup tujuh kabupaten/kota, tercatat sebanyak 4.000-an anggota tim pengawas.

Sementara tim teknis penyelenggara yang harus diawasi mencapai 39.000 orang dengan jumlah daftar pemilih lebih dari satu juta orang.

"Kalau lihat jumlah, hampir sembilan kali lipat yang harus diawasi, belum lagi jumlah pemilih kita. Mudah-mudahan penyelenggara bisa bekerja dengan baik," ujar Osykar.

Osykar berharap, partisipasi warga tidak hanya meningkatkan pemilih tapi juga ikut menjaga stabilitas keamanan.

"Selama ini Bangka Belitung kondusif dan aman, harus dijaga situasi keamanan ini," ujar dia.

Peserta yang dilibatkan dalam sosialisasi pengawasan kali ini seperti dari aktivis perempuan Cipayung, PKK, Aisyiyah dan PMI.

Penggiat Pemilu yang juga mantan anggota dewan kehormatan pemilu, Ida Budhiarti mengatakan, secara nasional jumlah pemilih perempuan paling banyak, yakni tercatat 102.588.719 pemilih, sementara laki-laki sebanyak 102.218.503 pemilih.

"Partisipasi perempuan dalam pemilu juga lebih tinggi dibanding laki-laki. Tapi faktanya di Senayan belum banyak keterwakilan perempuan," ujar Ida.

Ida mengingatkan, partisipasi pengawasan masyarakat termasuk dari kalangan perempuan diperlukan, karena pemilu merupakan kontestasi peralihan kekuasaan.

Agenda demokrasi lima tahunan itu bisa saja memicu konflik sehingga harus diawasi dan dicegah sejak awal.

Baca juga: Ada 416 TPS Khusus di Jatim Saat Pencoblosan Pemilu 2024

Pengurus Besar PB Kohati Nurmaida Saana mengatakan, pemilih perempuan harus melihat kandidat secara objektif berdasarkan visi-misi, bukan bentuk fisik.

"Jangan karena ganteng kemudian dipilih. Akhirnya nanti wassalam, progam dia sendiri yang jalan," ujar Nurmaida.

Nurmaida mengingatkan, laki-laki dan perempuan bukan rivalitas tapi sejajar dalam pemilu.

"Selama ini urusan perempuan terkesan domestik, sumur kasur dan dapur. Padahal perempuan bisa tampil dengan kapasitas yang dimiliki sehingga perlu forum dan perbaikan ekonomi," ujar Nurmaida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Pilkada 2024, Mantan Wabup Belitung Daftar di 4 Parpol

Maju Pilkada 2024, Mantan Wabup Belitung Daftar di 4 Parpol

Regional
Pelaku Begal di Lubulinggau Bawa Kabur Honda Beat, tapi Motor CBR-nya Malah Tertinggal

Pelaku Begal di Lubulinggau Bawa Kabur Honda Beat, tapi Motor CBR-nya Malah Tertinggal

Regional
Pulang Merantau Lamar Kekasihnya, Calon Pengantin Pria Bunuh Diri di Hari Pernikahan

Pulang Merantau Lamar Kekasihnya, Calon Pengantin Pria Bunuh Diri di Hari Pernikahan

Regional
43 Biksu Thudong Tiba di Candi Borobudur Lusa, Berikut Acara Penyambutannya

43 Biksu Thudong Tiba di Candi Borobudur Lusa, Berikut Acara Penyambutannya

Regional
Tak Sempat Dievakuasi, Perangkat Komputer 6 Dinas di Mahakam Ulu Terendam Banjir

Tak Sempat Dievakuasi, Perangkat Komputer 6 Dinas di Mahakam Ulu Terendam Banjir

Regional
Sejumlah Pemda Larang 'Study Tour', Pelaku Wisata di Magelang: Keputusan Aneh dan Reaksioner

Sejumlah Pemda Larang "Study Tour", Pelaku Wisata di Magelang: Keputusan Aneh dan Reaksioner

Regional
Mahakam Ulu Ditetapkan sebagai Tanggap Darurat Banjir hingga 27 Mei

Mahakam Ulu Ditetapkan sebagai Tanggap Darurat Banjir hingga 27 Mei

Regional
Diduga Dipaksa Cerai, Pria di Banyuasin Aniaya Kedua Mertua

Diduga Dipaksa Cerai, Pria di Banyuasin Aniaya Kedua Mertua

Regional
Pemuda di Tarakan Dianiaya hingga Tewas, Polisi Tetapkan Satu Tersangka

Pemuda di Tarakan Dianiaya hingga Tewas, Polisi Tetapkan Satu Tersangka

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo, Pengungsian Dibuka 3 Hari

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo, Pengungsian Dibuka 3 Hari

Regional
Dampak Banjir Lahar di Sumbar, 450 Hektar Lahan Pertanian Alami Puso

Dampak Banjir Lahar di Sumbar, 450 Hektar Lahan Pertanian Alami Puso

Regional
Berkomitmen pada Zakat, Danny Pomanto Dinobatkan Jadi Duta Zakat Indonesia

Berkomitmen pada Zakat, Danny Pomanto Dinobatkan Jadi Duta Zakat Indonesia

Regional
Kronologi Ibu-ibu Tampar Anggota Polisi di Makassar, Tak Terima Lapaknya Ditertibkan

Kronologi Ibu-ibu Tampar Anggota Polisi di Makassar, Tak Terima Lapaknya Ditertibkan

Regional
Kembalikan Formulir Pilkada ke PDI-P, Wali Kota Semarang Sebut Kriteria Pasangannya

Kembalikan Formulir Pilkada ke PDI-P, Wali Kota Semarang Sebut Kriteria Pasangannya

Regional
Puncak Kemarau di Jateng Diprediksi Juli dan Agustus 2024, Waspada Cuaca Ekstrem

Puncak Kemarau di Jateng Diprediksi Juli dan Agustus 2024, Waspada Cuaca Ekstrem

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com