KOMPAS.com - Seorang perempuan asal Desa Bangle, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri ditemukan tewas dalam karung.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor ( Polres) Kediri Ajun Komisaris Polisi (AKP) Rizkika Putra Atmada mengatakan, korban berinisial DL (20), warga Desa Bangle, Kecamatan Ngadiluwih.
Kondisi jenazah korban di dalam karung warna putih tersebut masih utuh atau tidak termutilasi. Posisinya meringkuk dengan tangan terikat.
"Kondisinya terikat. Bukan mutilasi," lanjutnya.
Polisi hingga saat ini masih menyelidiki mengenai dugaan pembunuhan dan pelakunya.
"Masih lidik," katanya.
Baca juga: Sosok Perempuan yang Ditemukan Tewas dalam Karung di Kediri, Dikenal Mandiri
Polisi mengungkap, korban diduga menjadi korban pemerkosaan, namun masih dalam proses pendalaman.
"Masih dalam penelitian," ujar AKP Rizkika melalui aplikasi pesan instan pada Kompas.com, Senin (10/7/2023).
Pemeriksaan toxicology juga dilakukan dan tengah berlangsung di laboratorium Kepolisian Daerah Jawa Timur untuk mencari kemungkinan adanya racun pada tubuh korban.
Korban ditemukan dalam keadaan kaki dan tangan korban yang kondisinya terikat dalam karung, luka pada bagian kepala, hingga diduga masih hidup saat dibuang.
Rizkika menjelaskan, luka di kepala tersebut terjadi karena benturan namun hal itu tidak menjadi penyebab utama kematiannya.
"Hasil resume sementara bahwa korban mengalami luka di bagian kepala akibat benturan, tetapi tidak menyebabkan kematian," ujar Rizkika.
Baca juga: Kasus Mayat dalam Karung di Kediri, Dugaan Pemerkosaan Didalami
Sedangkan faktor utama penyebab kematian korban
adalah terjadinya gagal napas akibat masuknya air ke dalam paru-paru.
"Penyebab kematian korban akibat lemas karena adanya aliran air yang masuk ke bagian paru-paru, " lanjut Rizkika.
Hingga kini, kata Rizkika, penyelidikan masih terus berlangsung untuk mengungkap pelaku pembunuhannya maupun motif yang mendasarinya.
Suprianto tidak menampik bahwa keluarga mencurigai SP, yang merupakan ayah kandung korban, sebagai pelaku pembunuhan itu.
Dugaan itu karena SP merupakan orang terakhir yang membawa pergi korban.
Baca juga: Mayat Dalam Karung di Kediri dan Kecurigaan Keluarga pada Ayah Korban
"Kemungkinan ya bapaknya, karena yang membawa pergi adalah bapaknya," lanjutnya.
Dugaan itu juga dihubungkan dengan perangai keseharian SP yang kerap memarahi korban. Bahkan, SP yang jarang pulang ke rumah itu juga kerap meminta uang.
Apalagi, hingga saat ini, dalam situasi berdukacita, SP tidak pernah pulang sehingga tidak diketahui lagi keberadaannya.
"(Bapaknya) Belum ditemukan." pungkas Suprianto.
Sumber: Kompas.coom (Penulis : Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim | Editor : Andi Hartik, Krisiandi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.