YS juga sempat bercerita ke Yakobus soal ketakutannya melihat air.
"Semalam aku ke kamar mandi, kuambil gayung, timbah air, gemetar aku takut lihat air itu," ujar Yakobus menirukan ucapan anaknya.
Yakobus segera membawa anaknya ke bidan setelah sempat mampir ke tempat pengobatan alternatif yang menyatakan tidak sanggup lagi menangani YS.
Sang bidan yang juga mengatakan tidak mampu menangani menyarankan Yakobus membawa YS ke RSUD Sidikalang.
9 Juli 2023
YS lalu dirujuk ke RSUD Adam Malik Medan. Dalam perjalanan ke Medan itulah, putri kecil Yakobus mengembuskan nafas terakhir.
"Rupanya dekat Kecamatan Pancur Batu, Kota Medan, sudah enggak sanggup lagi anakku, sudah meninggal dia," ujarnya dengan suara bergetar.
Dugaan penyebab kematian
Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit mengatakan, jajarannya sudah mendengarkan cerita dari keluarga korban. Berdasarkan gejala yang ditunjukkan, YS terindikasi terkena rabies.
"Kan ada tanda-tandanya, takut sama air dia," ujar Alwi kepada Kompas.com.
Namun untuk memastikan kejadian itu, pihaknya akan melakukan analisis yang lebih mendalam.
"Belum ada laporannya, sampai saat ini. Pastinya akan kita cek," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi Henry Manik mengatakan, pihaknya sudah berbicara dengan keluarga korban.
"Dari gejala yang dialami dan adanya riwayat gigitan anjing lebih kurang sebulan yang lalu (wawancara dengan keluarga pasien), pasien tersebut menunjukkan gejala penyakit rabies," katanya dalam keterangan tertulis yang dikirimkan, Rabu (12/7/2023).
Dugaan ini belum didukung tindakan pemeriksaan atau catatan medis. Keluarga, lanjut dia, mengaku, tidak membawa YS ke puskesmas atau pustu setelah digigit anjing.
Terkait kasus ini pula, Pemerintah Kabupaten Dairi akan segera menggelar vaksinasi rabies, khususnya anjing. Mereka meminta warga segera membawa anjing peliharaan ke Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (KPP) bidang Peternakan untuk mendapatkan vaksin rabies.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.