Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 10 Tahun di Dairi Sumut Meninggal dalam Perjalanan ke RS, Sebulan Usai Digigit Anjing

Kompas.com - 10/07/2023, 11:48 WIB
Rahmat Utomo,
Michael Hangga Wismabrata

Tim Redaksi

Catatan: Berita ini sudah mengalami perubahan berdasarkan wawancara dan konfirmasi langsung kepada keluarga bocah Y dan Dinas Kesehatan.

 

MEDAN, KOMPAS.com - Yakobus Tampubolon (50) menuturkan bahwa putrinya, YS (10), meninggal dunia dalam perjalanan ke RSUD Adam Malik, Medan, Sumatera Utara, Minggu (9/7/2023). YS tutup usia sebulan setelah digigit anjing yang baru saja dipelihara di rumahnya di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.

Berikut kronologi yang dihimpun Kompas.com dari pihak keluarga:

Akhir Mei 2023

Yakobus membeli anak anjing dari temannya dan tidak tahu bahwa anjingnya sudah mendapat vaksin rabies atau belum. Dia juga mengaku belum sempat membawa anjingnya untuk mendapatkan vaksin rabies.

Awal Juni 2023

Baru 2 minggu dipelihara, anjing itu menggigit kaki kanan YS.  

"Karena sering (tak sengaja) terkena pijak atau dipegang-pegang, jadi agak beringas anjing ini, agak galak. Jadi pas bangun pagi (di awal Juni 2023) anak saya ini, saat mau sekolah entah bermain, diterkam gitu, terlukalah," ujar Yakobus kepada Kompas.com saat dihubungi, Selasa (11/7/2023).

Saat itu, Yakobus tidak langsung membawa anaknya ke rumah sakit, dia memilih ke pengobatan alternatif yang diketahui biasa mengobati kasus manusia digigit anjing. Setelah 2 kali berobat, YS terlihat sehat.

Sementara itu, anak anjing peliharaan mereka mati 5 hari setelah menggigit YS.

8 Juli 2023

YS mengeluh sakit perut. Yakobus memberinya obat sakit perut. Kondisi sempat membaik lalu ikut makan bersama keluarga.

Beberapa saat kemudian, YS kembali mengeluh sakit di bagian pinggangnya. Dia tidak bisa tidur hingga dini hari. Sempat tertidur sebentar, YS bangun dengan wajah pucat. Bibirnya kering seperti dehidrasi.

Yakobus pun berinisiatif mengambil air putih untuk menenangkan YS, namun justru YS gemetaran saat melihatnya.

"Gemetaran takut macam tenggelam di kolam dia. Jadi kupikir 'ah enggak iya lagi ini'. Aku bawa ke bidan terdekat," ungkap Yakobus.

YS juga sempat bercerita ke Yakobus soal ketakutannya melihat air.

"Semalam aku ke kamar mandi, kuambil gayung, timbah air, gemetar aku takut lihat air itu," ujar Yakobus menirukan ucapan anaknya. 

 

Yakobus segera membawa anaknya ke bidan setelah sempat mampir ke tempat pengobatan alternatif yang menyatakan tidak sanggup lagi menangani YS.

Sang bidan yang juga mengatakan tidak mampu menangani menyarankan Yakobus membawa YS ke RSUD Sidikalang.

9 Juli 2023

YS lalu dirujuk ke RSUD Adam Malik Medan. Dalam perjalanan ke Medan itulah, putri kecil Yakobus mengembuskan nafas terakhir.

"Rupanya dekat Kecamatan Pancur Batu, Kota Medan, sudah enggak sanggup lagi anakku, sudah meninggal dia," ujarnya dengan suara bergetar. 

Dugaan penyebab kematian

Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit mengatakan, jajarannya sudah mendengarkan cerita dari keluarga korban. Berdasarkan gejala yang ditunjukkan, YS terindikasi terkena rabies.

"Kan ada tanda-tandanya, takut sama air dia," ujar Alwi kepada Kompas.com.

Namun untuk memastikan kejadian itu, pihaknya akan melakukan analisis yang lebih mendalam.

"Belum ada laporannya, sampai saat ini. Pastinya akan kita cek," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi Henry Manik mengatakan, pihaknya sudah berbicara dengan keluarga korban.

"Dari gejala yang dialami dan adanya riwayat gigitan anjing lebih kurang sebulan yang lalu (wawancara dengan keluarga pasien), pasien tersebut menunjukkan gejala penyakit rabies," katanya dalam keterangan tertulis yang dikirimkan, Rabu (12/7/2023).

Dugaan ini belum didukung tindakan pemeriksaan atau catatan medis. Keluarga, lanjut dia, mengaku, tidak membawa YS ke puskesmas atau pustu setelah digigit anjing.

Terkait kasus ini pula, Pemerintah Kabupaten Dairi akan segera menggelar vaksinasi rabies, khususnya anjing. Mereka meminta warga segera membawa anjing peliharaan ke Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (KPP) bidang Peternakan untuk mendapatkan vaksin rabies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Regional
Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Regional
Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Regional
Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Regional
Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Regional
Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Regional
Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Regional
Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Regional
Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Regional
PDI-P Deklarasi Koalisi dengan PKB, PPP, dan Partai Ummat pada Pilkada Padang

PDI-P Deklarasi Koalisi dengan PKB, PPP, dan Partai Ummat pada Pilkada Padang

Regional
Semua Pengungsi Rohingya di Aceh Barat Kabur dari Tempat Penampungan

Semua Pengungsi Rohingya di Aceh Barat Kabur dari Tempat Penampungan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com