Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masalembo, Misteri Segitiga Bermuda Indonesia di Utara Sumenep

Kompas.com - 09/07/2023, 21:51 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Cerita tentang Segitiga Bermuda sebagai salah satu perairan paling berbahaya di dunia tidak hanya ditemukan di lepas pantai Amerika Utara, namun juga ada di Indonesia.

Lokasi Segitiga Bermuda ini berada di Masalembo, sebuah perairan yang berada di tengah Laut Jawa, tepatnya sebelah utara Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Baca juga: Weber Deep, Patahan Terbesar di Bumi yang Ada di Dasar Laut Banda

Perairan Masalembo juga merupakan daerah pertigaan yang merupakan pertemuan antara Laut Jawa dengan Selat Makasar.

Julukan Segitiga Bermuda Indonesia disematkan ke Perairan Masalembo karena banyaknya kejadian kecelakaan kapal atau pesawat di wilayah ini.

Baca juga: Sesar Naik Flores, Sesar Aktif yang Lebih Galak dari Zona Subduksi Lempeng Indo-Australia

Asal-usul Nama Masalembo

Dilansir dari laman sumenepkab.go.id, nama Masalembo diambil dari nama kepulauan yang ada di perairan tersebut yaitu Kepulauan Masalembu.

Pulau yang semula masih tanpa nama tersebut dahulu penuh dengan hewan jenis sapi atau lembu.

Oleh karenanya, orang-orang Bugis kemudian menyebut pulau tersebut dengan sebutan Nusa Lembu (pulau sapi).

Baca juga: Mengenal Sesar Tarakan yang Memiliki Magnitudo Tertarget Hingga 7,0

Namun, lama kelamaan penyebutan Nusa Lembu berubah menjadi Masalembu, dari kata masa yang berarti banyak dan lembu yang bermakna sapi.

Sehingga nama Masalembu berarti banyak lembu yang merujuk populasi hewan mamalia yang ada di pulau tersebut.

Sedangkan wilayah perairan di sekitar kepulauan tersebut lebih dikenal dengan nama Masalembo.

Mitos di Perairan Masalembo

Dilansir dari laman news.unair.ac.id, Albar, salah satu warga di Masalembu mengungkap mitos yang ada di perairan ini.

Albar mengatakan bahwa Masalembu mempunyai misteri tentang kekuasaan Ratu Malaka.

Konon pada masa lalu, perairan Masalembu dikuasai oleh makhluk halus dan siluman yang berkumpul.

Sehingga ketika melewati tempat tersebut, nenek moyang memerlukan sesajen dan sesembahan agar bisa selamat.

”Jadi pantang bagi siapa saja (nenek moyang) yang ingin selamat melewati perairan itu tanpa membawa sesajen dan sesembahan. Kalau itu dilanggar itu bisa memakan tumbal,” ungkap Albar.
Fenomena Alam di Perairan Masalembo

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasad Bayi Laki-laki Ditemukan di Pantai Randusangan Brebes, Polisi Buru Pelaku

Jasad Bayi Laki-laki Ditemukan di Pantai Randusangan Brebes, Polisi Buru Pelaku

Regional
Tak Kuat Menanjak, Bus Rombongan Wisatawan Asal Sleman Terguling di Karanganyar

Tak Kuat Menanjak, Bus Rombongan Wisatawan Asal Sleman Terguling di Karanganyar

Regional
Pengungsi Rohingya Kabur dari Tempat Penampungan di Aceh Barat, Pencarian Masih Nihil

Pengungsi Rohingya Kabur dari Tempat Penampungan di Aceh Barat, Pencarian Masih Nihil

Regional
Gibran dan Sandiaga Uno Bertemu di Solo, Ini yang Dibahas

Gibran dan Sandiaga Uno Bertemu di Solo, Ini yang Dibahas

Regional
2 Anggota Polisi Dibacok Saat Berusaha Bubarkan Geng Motor di Probolinggo

2 Anggota Polisi Dibacok Saat Berusaha Bubarkan Geng Motor di Probolinggo

Regional
Jadwal dan Harga Tiket KA Merak di Bulan Juni 2024

Jadwal dan Harga Tiket KA Merak di Bulan Juni 2024

Regional
Ditanya soal Pilkada Jateng, Raffi Ahmad: Panjang Nanti Izinnya Sama Istri

Ditanya soal Pilkada Jateng, Raffi Ahmad: Panjang Nanti Izinnya Sama Istri

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 2 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 2 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Sederet Fakta Oknum Polisi di Ambon Tega Perkosa Anak Tetangga Berusia 8 Tahun

Sederet Fakta Oknum Polisi di Ambon Tega Perkosa Anak Tetangga Berusia 8 Tahun

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 2 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 2 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Kompak Kenakan Kaos 'Ngegas Jateng' Bareng Dico, Raffi Ahmad Beri Penjelasan

Kompak Kenakan Kaos "Ngegas Jateng" Bareng Dico, Raffi Ahmad Beri Penjelasan

Regional
Banten Kekurangan 46.375 Ekor Hewan Kurban

Banten Kekurangan 46.375 Ekor Hewan Kurban

Regional
KM Bintan Jaya Karam, 3 Awak Ditemukan Selamat Mengapung di Lautan

KM Bintan Jaya Karam, 3 Awak Ditemukan Selamat Mengapung di Lautan

Regional
Perkosa Anak Kandung, Mantan Anggota Dewan di Bali Ditahan

Perkosa Anak Kandung, Mantan Anggota Dewan di Bali Ditahan

Regional
Penyelundupan 100.000 Benih Lobster di Riau Digagalkan, Nilainya Capai Rp 20 Miliar

Penyelundupan 100.000 Benih Lobster di Riau Digagalkan, Nilainya Capai Rp 20 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com