PANDEGLANG, KOMPAS.com - MS alias BC, tersangka kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), tewas di sel tahanan Mapolres Pandeglang, Banten.
Agus, paman korban mengatakan, keluarga diberi tahu oleh polisi bahwa MS tewas karena gantung diri di sel tahanan, Selasa (4/7/2023).
Baca juga: Kerusuhan di Penjara Wanita Honduras 46 Tahanan Tewas, Apa Pemicunya?
Agus menjelaskan, awalnya salah satu anggota keluarganya hendak membesuk MS, Selasa.
Namun, polisi tidak mengizinkan karena saat itu sedang berlangsung acara di Mapolres Pandeglang.
Baca juga: Pengantin Baru di Bogor yang Hilang Akhirnya Ditemukan, Ternyata Kabur Temui Mantan Kekasih
Tak berselang lama di hari yang sama, saudara Agus dihubungi oleh seorang polisi dan meminta untuk ke mapolres.
Baca juga: Pengantin Baru di Bogor yang Kabur Temui Mantan Kekasih Diceraikan Suaminya
"Katanya ada yang mau dibereskan," ujar Agus kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (7/7/2023).
Keluarga MS kemudian datang ke mapolres dan diberitahu bahwa MS sudah meninggal.
Saat itu jenazah MS tidak ada di Mapolres Pandeglang karena sudah dibawa ke RSUD Berkah, Pandeglang.
Saat di RSUD Pandeglang, jenazah sudah ditempatkan di peti es. Keluarga menduga MS sudah meninggal sejak Selasa pagi.
Agus mengatakan, Polres Pandeglang menyebut bahwa MS meninggal karena gantung diri.
Namun, keluarga merasa janggal karena hanya dua tali celana yang digunakan untuk gantung diri dan masing-masing berukuran sekitar satu jengkal.
"Diperlihatkan ke keluarga, katanya enggak ada luka, cuma ada bekas tali di leher saja. Tali juga itu karet kolor. Itu karet kolor kalau untuk gantung diri enggak bakal kuat lah, kan karet ini," kata dia.
Keluarga juga empat ditanya apakah korban mau diotopsi atau tidak.
Keluarga akhirnya memutuskan tidak mengotopsi jenazah dan langsung membawanya pulang untuk dimakamkan di Panimbang, Pandeglang.
Agus mengatakan, jika benar MS meninggal karena bunuh diri, sampai saat ini keluarga belum mendapat informasi pasti mengenai alasannya.
Agus malah menduga tewasnya MS berkaitan dengan perilakunya ketika ditahan yang kerap menangis dan meminta uang ke keluarga. MS ditahan selama kurang lebih sebulan.
"Setiap hari anak itu dalam tekanan. Dia sering menghubungi (telepon ke keluarga), nangis minta uang tiap harinya. Katanya tolong kirimin uang. Sering dikirim Rp 100.000, Rp 50.000, enggak tahu buat apa," ujar Agus.
Satu hari sebelum meninggal, MS juga sempat meminta untuk dikirimi uang, tapi tidak diberikan karena besoknya akan dijenguk.
Kompas.com sudah mencoba menghubungi Kapolres Pandeglang, Wakapolres Pandeglang, dan Kasat Reskrim Polres Pandeglang untuk menanyakan terkait tewasnya MS.
Namun, belum ada jawaban hingga berita ini ditayangkan.
Sementara, Kabid Humas Polda Banten Kombes Didik Hariyanto meminta waktu untuk mengecek kasus itu.
"Mohon waktu saya cek dulu," kata Didik melalui pesan WhatsApp, Sabtu (8/7/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.