Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Panic Buying" Elpiji 3 Kg di Balikpapan, Ludes Hanya dalam Hitungan Menit

Kompas.com - 07/07/2023, 15:37 WIB
Ahmad Riyadi,
Khairina

Tim Redaksi

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Masyarakat Kota Balikpapan belakangan ini tengah memburu gas elpiji subsidi 3 kilogram di agen maupun pangkalan.

Pasalnya gas melon tersebut saat ini sulit didapat dan bahkan dijual mahal oleh beberapa oknum pengecer untuk meraup keuntungan lebih.

Baca juga: Aturan Menyulitkan dan Sering Diancam Pembeli, Agen LPG di Kota Solo Geruduk Dinas Perdagangan

Situasi antrean pun terjadi di salah satu agen di kawasan Batakan, Balikpapan Timur pada Jumat (7/7/2023).

Sejumlah elpiji yang baru saja didistribusikan langsung ludes hanya dalam hitungan menit. 

“Antrean ini sejak pagi jam setengah 7 Mas. Pas gasnya datang, sekitar setengah jam aja sudah habis. Saya yang antre saja nggak kebagian,” kata Eko Nurcahyo, salah seorang warga yang mengantre.

Di agen tersebut memang telah menjual gas elpiji 3 kilogram sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp18 ribu. Tetap saja kuota yang diberikan di setiap agen tidak mampu memenuhi kebutuhan warga.

Baca juga: Warga Protes Beli LPG 3 Kg di Solo Wajib Gunakan KTP dan KK, Agen Diancam

 

Hal ini diduga adanya penyaluran yang tidak tepat sasaran maupun penyelewengan LPG bersubsidi tersebut. 

“Yang datang tadi enggak begitu banyak, harusnya diawasi yang begini biar sesuai peruntukkannya,” ujarnya.

Area Manager Communications, Relations & CSR Patra Niaga Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra mengimbau kepada masyarakat agar tidak panic buying. Sebab perilaku panic buying justru dapat membuat ketersediaan elpiji 3 KG di lapangan cepat habis.

Panic buying menjadi salah satu alasan juga ketersediaan di lapangan cepat habis. Pertamina memastikan bahwa kuota LPG 3 KG yang ditetapkan Pemerintah akan cukup jika penggunaannya disesuaikan dengan aturan yang ada,” tuturnya.

Sebelumnya pihak Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan mengimbau kepada lembaga penyalur resmi yaitu agen dan pangkalan LPG untuk tidak melakukan penyelewengan dan menaikkan harga di atas harga eceran tertinggi (HET)  di lapangan.

Kuota LPG 3 kg bersubsidi memang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.

 “Untuk itu wilayah Balikpapan hingga akhir Juni kemarin telah tersalur sekitar 3 juta lebih tabung LPG dari kuota sebanyak 6 juta tabung di tahun 2023 atau over 8 persen dari periode Januari hingga Juni. Hal ini juga dirasakan di seluruh wilayah Kalimantan Timur yang over kuota 8 persen dari total Kuota Kaltim 2023 sebanyak 37 juta tabung telah tersalur 19 juta tabung,” jelas Arya.

Selanjutnya, pihak Pertamina telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Balikpapan untuk melakukan penertiban kepada usaha-usaha di masyarakat yang tidak berhak menggunakan LPG 3 kg bersubsidi.

Pertamina juga akan melakukan pembinaan kepada agen dan pangkalan resmi LPG 3 kg yang tidak menyalurkan sesuai aturan.

“Dari pemerintah kota juga kembali menawarkan program tukar tabung untuk ASN di Kota Balikpapan. Sementara Pertamina akan memberlakukan kepada seluruh pangkalan resmi LPG 3 KG untuk menjual produk non subsidi yaitu Bright Gas guna pemenuhan kebutuhan rumah tangga,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Regional
Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat 'Jaga Anak Ini dengan Baik'

Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat "Jaga Anak Ini dengan Baik"

Regional
Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Regional
Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Regional
Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Regional
Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Regional
Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Regional
352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Regional
360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

Regional
Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Regional
Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Regional
Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Regional
Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com