Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Bocah di TTS Meninggal karena Rabies, Korban Menjadi 6 Orang

Kompas.com - 30/06/2023, 07:40 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - JAM, bocah berusia tujuh tahun asal Kampung Nunukniti, Desa Kaeneno, Kecamatan Fautmolo, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), meninggal dunia akibat rabies.

"Meninggalnya pada Kamis (29/6/2023) dini hari sekitar pukul 01.00 Wita," kata Ketua Satuan Tugas Penanganan Rabies TTS Ady Tallo, Jumat (30/6/2023) pagi.

Baca juga: Cerita Ibu di NTT, Anaknya Meninggal karena Rabies, Sempat Digigit Anjing yang Muncul dari Hutan

Ady menyebutkan, JAM digigit anjing di paha kiri dan telapak tangan kanan. Setelah digigit anjing, JAM tidak mendapatkan perawatan medis.

Kemudian, kondisi tubuh JAM memburuk sehingga dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soe pada Senin (26/6/2023) malam.

"Hasil pemeriksaan medis dan dilihat dari gejala yang muncul dan masa inkubasi-nya, JAM diduga mengalami gejala rabies khas stadium satu," kata Ady.

Baca juga: Koster: Targetnya, 2024 di Bali Tak Ada Warga Meninggal karena Rabies

Saat dirawat, JAM mulai menunjukkan gejala khas rabies, seperti, nyeri telan, tidak mau minum air, dan takut terhadap angin, tapi masih bisa berkomunikasi dan masih mau makan walau sedikit.

Namun, kondisinya terus memburuk hingga akhirnya meninggal dunia.

Jenazah JAM saat ini telah dibawa ke rumah duka di Desa Kaeneno untuk dimakamkan.

Kematian JAM menambah daftar panjang korban meninggal dunia di TTS, NTT.

"Saat ini korban meninggal dunia sudah enam orang, satu orang dewasa dan lima anak-anak," ungkapnya.

Ady mengatakan, hingga Kamis (29/6/2023) petang, jumlah korban gigitan anjing di TTS mencapai 635 orang yang tersebar di 30 kecamatan dan 162 desa.

Perinciannya, bayi satu orang, balita (101), anak sekolah (219), dewasa (250), dan lansia (64).

Dari 635 orang korban gigitan anjing, enam di antaranya menunjukan gejala khas rabies, gejala bukan rabies 100 orang, sedangkan yang belum ada gejala berjumlah 529 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com