Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Panji Gumilang di Mata Keluarga dan Masa Kecilnya di Gresik, Abdul: Pejuang di Dunia Pendidikan

Kompas.com - 25/06/2023, 22:11 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang menuai kontroversi karena pernyataan dan ajarannya yang dianggap menyimpang.

Namun, keluarga Panji justru menyebut bahwa berita itu tidak benar. Mereka mengenal sosok Panji Gumilang yang berbeda dari yang diberitakan akhir-akhir ini.

"Banyak fitnah. Sebab banyak video yang dipotong-potong, diberitakan tidak benar, disampaikan tidak benar. Padahal videonya panjang, jadi framing-nya (terkesan) Mas Panji mengajarkan aliran sesat," ujar adik Panji, Abdul Wahib, saat ditemui awak media di kediamannya di Desa Sembunganyar, Kecamatan Dukun, Gresik, Jawa Timur, Sabtu (24/6/2023).

Sosok Panji Gumilang di mata keluarga

Abdul menjelaskan, di mata keluarga, Panji tidak seperti yang sedang ramai diperbincangkan. Dia menyebut bahwa Panji sejak kecil tertarik dengan dunia pendidikan.

Baca juga: Pimpinan Al-Zaytun Panji Gumilang Tolak Bertemu MUI Pusat

Panji merupakan anak kedua, sementara Abdul bungsu dari empat bersaudara.

Setelah mengenyam pendidikan di bangku sekolah rakyat, Panji sempat menimba ilmu di Ponpes Maskumambang dan Ponpes Gontor.

Setelah itu Panji melanjutkan pendidikannya di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang saat ini menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.

"Sejak kecil (Panji Gumilang) seorang pendidik, pejuang di dunia pendidikan," ucap Abdul.

Abdul mengatakan, mereka lahir di rumah berukuran 10x50 meter persegi, yang sampai sekarang masih tetap didominasi bahan dari kayu di Dusun Siraman, Desa Sembunganyar.

Di ruang tamu rumah juga terpajang banyak foto Panji saat bersama sejumlah tokoh.

Masa kecil Panji di Gresik

Tidak hanya pihak keluarga, beberapa tetangga Panji di Gresik juga masih belum mempercayai berita miring yang beredar tentang Panji.

Tetangga Panji, Munawwir (66) mengatakan, dia mengetahui Panji sejak kecil menimba ilmu di lembaga pendidikan Islam.

Baca juga: Keluarga Bela Panji Gumilang, Yakin Al-Zaytun Difitnah

"Seingat saya, kalau pagi itu dia sekolah formal di Maskumambang,siangnya diniyah di Ihyaul Ulum. Kemudian mondok di Gontor dan melanjutkan kuliah di Jakarta," kata Munawwir.

Dari pengetahuan Munawwir, nama Panji Gumilang bukan nama sedari kecil.

"Nama aslinya Abdussalam. Sementara nama Panji Gumilang dari Kiai Banten, setelah menikah dengan orang Banten. Sama seperti adiknya, saudara ketiganya, Yusuf Datok Agung Sidayu (nama pemberian)," tutur Munawwir.

Munawwir mengaku, dulu dia kerap mengikuti pengajian yang digelar Panji saat di desa tersebut.

Sebab, pengajian yang digelar Panji menyenangkan dan tidak pernah memperlihatkan simbol organisasi maupun kelompok tertentu. Selain itu, keluarga Panji juga dikenal dermawan.

"Kalau Hari Raya Idul Adha (biasanya) sumbang sapi. Tahun ini sudah ada dua sapi yang dikirim (akan dikorbankan). Biasanya beserta beras dan minyak goreng untuk dibagikan kepada masyarakat sekitar," ucap Munawwir.

Berasal dari keluarga terpandang

Baca juga: Panji Gumilang, Pimpinan Al-Zaytun, Minta Waktu Jawab Pertanyaan Tim Investigasi

Ketua RT 2/RW 1, Dusun Siraman, Mahsun (60) menuturkan, Panji berasal dari keluarga terpandang.

Abdur Rahman yang merupakan kakek Panji, dulunya memiliki tanah yang sangat luas di daerah tersebut. Salah satu petak tanah yang dimiliki kemudian dihibahkan dan kini menjadi Masjid Baitur Rahman.

"Kakek Panji Gumilang, H Abdur Rahman, adalah salah satu orang kaya di Kecamatan Dukun. Memiliki tanah yang sangat luas dan merupakan tokoh sukses di wilayah ini. Sedangkan ayahnya sempat menjabat sebagai kepala desa," ujar Mahsun.

Sebelum ramai kontroversi Ponpes Al-Zaytun, Panji dikatakan oleh Mahsun, kerap pulang ke kampung halamannya di Dusun Siraman.

Kebiasaan Panji saat pulang kampung yaitu bertakziah mengunjungi makam dan mendoakan kedua orangtuanya.

"Jarang ada keluarga (orang yang tinggal) karena mereka sudah banyak yang berkeluarga dan punya rumah sendiri-sendiri. Itu dulunya rumah bersama,” tutur Mahsun.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Gresik, Hamzah Arfah | Editor David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Regional
Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Regional
Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Regional
Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Regional
Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Regional
Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Regional
Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Kilas Daerah
Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Regional
Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Regional
Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Regional
Soal 'Study Tour', Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Soal "Study Tour", Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Regional
Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Regional
Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Regional
Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Regional
Kain Gebeng, Kain Khas Ogan Ilir yang Nyaris Punah

Kain Gebeng, Kain Khas Ogan Ilir yang Nyaris Punah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com