Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Idul Adha, Anak-anak Marak Dieksploitasi Jadi Pengemis di Kota Semarang

Kompas.com - 22/06/2023, 15:29 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pengemis mulai marak di sepanjang jalan Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) menjelang Idul Adha. Seperti di lampu merah, warung makan, dan permukiman warga Kota Semarang. 

Rombongan pengemis itu tak segan mengeksploitasi anak-anak untuk merebut simpati warga. Mereka sengaja memanfaatkan anak-anak untuk meminta uang.  

Kasi Tuna Sosial dan Perdagangan Orang (TSPO) Dinsos Kota Semarang, Bambang Sumedi membenarkan bahwa mulai banyak pengemis yang mengeksploitasi anak untuk mendapatkan simpati warga.

Baca juga: Ditangkap Saat Tidur, Pengemis di Bontang Miliki Rp 27 Juta dalam Tasnya

"Adanya pengemis eksploitasi anak memang semakin banyak. Ini yang menjadi pemikiran saya," katanya saat dikonfirmasi, Kamis (22/6/2023). 

Menurutnya, anak-anak sengaja dimanfaatkan untuk modus belas kasihan mendapatkan uang. Hal itu berbeda dengan temuan sebelumnya bahwa pengemis didominasi oleh orang dewasa hingga lansia. 

"Yang sebelumnya banyaknya orang dewasa hingga orang tua yang berkeliaran di Kota ota Semarang," ujar dia. 

Dinsos Kota Semarang juga tidak tinggal diam menanggapi fenomena tersebut. Beberapa lokasi juga sudah dilakukan peninjauan seperti di Jalan Setiabudi dan Jalan Elisabeth.

"Saya temukan anak-anak juga diminta jualan kerupuk," ujarnya. 

Ke depan, lanjutnya, Dinsos Kota Semarang, Satpol-PP Kota Semarang dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Semarang akan melakukan penyisiran untuk melakukan edukasi. 

"Hal itu dilakukan agar anak jalanan yang dimanfaatkan untuk meminta-minta tidak marak lagi," katanya. 

Sementara itu, warga Kota Semarang, Diska Asmaja mengaku khawatir dan prihatin karena banyak anak-anak yang dimanfaatkan untuk meminta-minta di Kota Semarang. 

"Kemarin saya saat di warung juga menemukan hal yang serupa. Anak-anak disuruh minta ke orang-orang. Padahal ada orangtuanya," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jasad Bayi Laki-laki Ditemukan di Pantai Randusangan Brebes, Polisi Buru Pelaku

Jasad Bayi Laki-laki Ditemukan di Pantai Randusangan Brebes, Polisi Buru Pelaku

Regional
Tak Kuat Menanjak, Bus Rombongan Wisatawan Asal Sleman Terguling di Karanganyar

Tak Kuat Menanjak, Bus Rombongan Wisatawan Asal Sleman Terguling di Karanganyar

Regional
Pengungsi Rohingya Kabur dari Tempat Penampungan di Aceh Barat, Pencarian Masih Nihil

Pengungsi Rohingya Kabur dari Tempat Penampungan di Aceh Barat, Pencarian Masih Nihil

Regional
Gibran dan Sandiaga Uno Bertemu di Solo, Ini yang Dibahas

Gibran dan Sandiaga Uno Bertemu di Solo, Ini yang Dibahas

Regional
2 Anggota Polisi Dibacok Saat Berusaha Bubarkan Geng Motor di Probolinggo

2 Anggota Polisi Dibacok Saat Berusaha Bubarkan Geng Motor di Probolinggo

Regional
Jadwal dan Harga Tiket KA Merak di Bulan Juni 2024

Jadwal dan Harga Tiket KA Merak di Bulan Juni 2024

Regional
Ditanya soal Pilkada Jateng, Raffi Ahmad: Panjang Nanti Izinnya Sama Istri

Ditanya soal Pilkada Jateng, Raffi Ahmad: Panjang Nanti Izinnya Sama Istri

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 2 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 2 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Sederet Fakta Oknum Polisi di Ambon Tega Perkosa Anak Tetangga Berusia 8 Tahun

Sederet Fakta Oknum Polisi di Ambon Tega Perkosa Anak Tetangga Berusia 8 Tahun

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 2 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 2 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Kompak Kenakan Kaos 'Ngegas Jateng' Bareng Dico, Raffi Ahmad Beri Penjelasan

Kompak Kenakan Kaos "Ngegas Jateng" Bareng Dico, Raffi Ahmad Beri Penjelasan

Regional
Banten Kekurangan 46.375 Ekor Hewan Kurban

Banten Kekurangan 46.375 Ekor Hewan Kurban

Regional
KM Bintan Jaya Karam, 3 Awak Ditemukan Selamat Mengapung di Lautan

KM Bintan Jaya Karam, 3 Awak Ditemukan Selamat Mengapung di Lautan

Regional
Perkosa Anak Kandung, Mantan Anggota Dewan di Bali Ditahan

Perkosa Anak Kandung, Mantan Anggota Dewan di Bali Ditahan

Regional
Penyelundupan 100.000 Benih Lobster di Riau Digagalkan, Nilainya Capai Rp 20 Miliar

Penyelundupan 100.000 Benih Lobster di Riau Digagalkan, Nilainya Capai Rp 20 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com