LAMPUNG, KOMPAS.com - Video tawuran anggota geng motor di memakai senjata tajam di Lampung sempat viral.
Beberapa remaja yang tertangkap mengaku sengaja merekam aksi tawuran tersebut lalu disiarkan secara langsung di akun media sosial mereka.
"Iya sengaja (live), Bang," kata DE (18) salah satu anggota geng yang ditangkap aparat Polresta Bandar Lampung, Kamis (21/6/2023).
DE tertangkap membawa sebilah celurit saat aparat kepolisian membubarkan tawuran yang terjadi pada Kamis dini hari.
Baca juga: 2 Remaja Ditangkap Usai Aniaya Remaja Lain Saat Tawuran di Taman Sari
Geng DE menantang geng bersajam lainnya melalui akun Instagram (IG) mereka. Setelah disepakati lokasi dan waktunya, antargeng ini bertemu untuk tawuran.
"(Tantangan) lewat IG, Bang," kata DE.
Dia mengaku tawuran itu sengaja dilakukan untuk menaikkan gengsi geng mereka.
"Buat (menambah) followers, Bang. Sekali live bisa nambah 100 - 300 followers," kata DE.
Baca juga: 37 Anggota 3 Geng Remaja Bersenjata Tajam di Lampung Ditangkap Saat Hendak Tawuran
DE mengaku senjata tajam memang dipersiapkan untuk tawuran itu. Mulai dari celurit, gear motor hingga parang.
Senjata tajam itu dibeli secara online di marketplace. Untuk celurit ukuran sedang, dia membeli seharga Rp 200.000.
Kapolresta Bandar Lampung Komisaris Besar (Kombes) Ino Harianto mengatakan , selama satu bulan sejak Mei - Juni 2023 pihaknya sudah mengamankan sebanyak 83 orang anggota geng motor.
"Sebagian besar masih pelajar dan anak dibawah umur," kata Ino di Mapolresta Bandar Lampung.
Ino memaparkan dari 83 orang tersebut sebanyak 13 orang telah menjadi tersangka dengan kasus pidana.
Di antaranya, delapan orang tersangka pengeroyokan dan lima orang kepemilikan senjata tajam.
"Yang betul terlibat pidana dan ada buktinya kami proses," kata Ino.
Ino mengatakan kebanyakan anggota geng motor ini justru berasal dari wilayah-wilayah satelit Kota Bandar Lampung seperti Lampung Selatan, Pesawaran dan Pringsewu.
Menurutnya, Kota Bandar Lampung menjadi lokasi "pertempuran" antargeng motor itu setelah saling tantang di media sosial.
"Kita sudah pantau, setiap kali mereka (geng motor) terungkap langsung ganti akun," kata Ino.
Sedangkan sejak tahun 2022 hingga 2023, Polresta Bandar Lampung sudah mengamankan sebanyak 585 orang.
"Sebanyak 60 orang masuk penyidikan, sedangkan sisanya kita lakukan pembinaan," kata dia.
Pembinaan itu berupa pemanggilan terhadap orangtua, pamong RT setempat, serta pihak sekolah.
"Kita panggil agar mereka juga ada tanggung jawab moral terhadap anak-anak mereka," kata Ino.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.