Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Bersih Barang Berharga Buat Warga Siremeng Pemalang, Kades: Sejak Saya Lahir Sudah Sulit Air

Kompas.com - 19/06/2023, 18:43 WIB
Dedi Muhsoni,
Khairina

Tim Redaksi

 

PEMALANG, KOMPAS.com- Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga Dusun Krajan, Desa Siremeng, Kecamatan Pulosari, Jawa Tengah masih mengandalkan tadah hujan dari musim ke musim.

Untuk mendapatkanya, warga harus mencari sumber air yang jaraknya puluhan kilometer.

Desa Siremeng berada di kaki Gunung Slamet dengan jumlah 6 ribu jiwa. Masyarakatnya sebagian berpenghasilan dari usaha tanam sayuran, buruh ladang dan berternak.

Baca juga: Tiga Desa di Cilacap Mulai Kekeringan, Air Berubah Jadi Keruh dan Pahit

Jika musim kemarau seperti sekarang ini, untuk memenuhi kebutuhan mandi dan cuci, warga terpaksa harus mencari sumber air yang jaraknya puluhan kilometer dan bagi yang mampu, warga biasanya membeli air bersih dari desa tetangga di Kecamatan Moga, Pemalang, Jawa Tengah.

Dari rasa keprihatinan itu, Polres Pemalang memberikan bantuan air bersih kepada warga Desa Siremeng sebanyak 20 ribu liter dengan cakupan untuk Dusun Krajan yang memiliki jumlah 200 kepala keluarga, Senin (19/6/2023).

Kepala Bagian Logistik Polres Pemalang Kompol  Nana Edi Sugito mengatakan, Desa Siremeng selalu terdampak kekurangan air bersih khususnya pada saat musim kemarau seperti sekarang ini. 

“Bantuan air bersih disalurkan, dikarenakan belum adanya sumber mata air di Desa Siremeng, dan masih bergantungnya masyarakat pada penampungan air hujan,” kata  Nana Edi Sugito.

Baca juga: Seluruh Jabar Terancam Kekeringan, Paling Rawan Daerah Pantura

Kepala Desa Siremeng Solikhin menyampaikan, Pemerintah Desa Siremeng hingga saat ini tidak bisa berbuat banyak, segala terobosan untuk mengalirkan mata air menggunakan pipa-pipa kecil juga sudah pernah dilakukannya namun tidak bisa maksimal.

Meski begitu, dalam waktu tidak terlalu lama proyek air bersih akan segera masuk ke desanya dengan cara mengalirkan air dari sumber mata air dari wilayah Banyumas. 

“Kurangnya air bersih terjadi entah sejak kapan, yang jelas sejak saya lahir saja persoalan seperti ini sudah lama karena letak mata air yang jauh dari Desa Siremeng," jelasnya.

Salah seorang warga, Lia Rosita (32) mengatakan, bantuan air bersih yang disalurkan sangat membantu warga, karena selama 3 bulan terakhir, dirinya cukup kesulitan untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Namun untuk keperluan mencuci biasanya warga menggunakan air kali yang jaraknya cukup jauh.

“Jika tidak ada bantuan air, kami menggunakan penampungan air hujan untuk memenuhi kebutuhan air, tetapi pada musim kemarau seperti saat ini penampungan air sudah kering dan airnya habis,” kata Lia Rosita saat mengantre air bersih bersama puluhan warga lainya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tambang Timah Ilegal di Bangka Diigerebek, 3 Pelaku Diamankan, Nilainya Mencapai Rp 1,2 Miliar

Tambang Timah Ilegal di Bangka Diigerebek, 3 Pelaku Diamankan, Nilainya Mencapai Rp 1,2 Miliar

Regional
Kebakaran Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar, Petugas Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kebakaran Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar, Petugas Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Regional
Berdayakan UMKM, Pemprov Kalteng Gelar Kalteng Expo Tahun 2024

Berdayakan UMKM, Pemprov Kalteng Gelar Kalteng Expo Tahun 2024

Regional
Seko Upcycle, Inovasi Anak Muda Semarang Ubah Sampah Plastik Jadi Produk Fesyen Kekinian

Seko Upcycle, Inovasi Anak Muda Semarang Ubah Sampah Plastik Jadi Produk Fesyen Kekinian

Regional
Sebanyak 282 Calon Jemaah Haji Asal Mataram Berisiko Tinggi

Sebanyak 282 Calon Jemaah Haji Asal Mataram Berisiko Tinggi

Regional
Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar Terbakar, Diduga karena Percikan Api Pemotong Pipa

Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar Terbakar, Diduga karena Percikan Api Pemotong Pipa

Regional
Klaim Dapat Perintah Prabowo, Sudaryono Positif Maju Gubernur Jateng

Klaim Dapat Perintah Prabowo, Sudaryono Positif Maju Gubernur Jateng

Regional
Kerap Dianiaya, Kakek di NTT Bunuh Seorang Pemuda

Kerap Dianiaya, Kakek di NTT Bunuh Seorang Pemuda

Regional
Bupati Banyuwangi Salurkan Insentif Rp 7,2 Miliar kepada 1.200 Guru PAUD

Bupati Banyuwangi Salurkan Insentif Rp 7,2 Miliar kepada 1.200 Guru PAUD

Regional
Mbak Ita Siap Maju Pilwalkot Semarang Usai Dapat Arahan Ketum PDIP dan Restu Keluarga

Mbak Ita Siap Maju Pilwalkot Semarang Usai Dapat Arahan Ketum PDIP dan Restu Keluarga

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Banjir Lahar Gunung Marapi di Agam, 12 Warga Tewas

Banjir Lahar Gunung Marapi di Agam, 12 Warga Tewas

Regional
Banjir Bandang Landa Tanah Datar, 1 Korban Tewas dan 1 Hilang

Banjir Bandang Landa Tanah Datar, 1 Korban Tewas dan 1 Hilang

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com